Mohon tunggu...
Aji Cahyono
Aji Cahyono Mohon Tunggu... Jurnalis - Islamic Education, Politic International Relationship, Middle East Region, Philosopher

Saya di lahirkan dari cinta, oleh cinta, dan untuk cinta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengenalan tentang Filsafat

7 Februari 2021   23:57 Diperbarui: 8 Februari 2021   00:49 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
thesecretgreece.blogspot.com

Berbicara mengenai kata "filsafat" merupakan diksi secara tafsir berkonotasi universal atau spesifik yang pada mula kelahiran serta perkembangannya tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada masa peradaban kuno (atau pada masa Yunani)

Pada masa Filsafat Yunani menjadi periode yang sangat bersejarah dalam peradaban manusia dengan adanya perubahan atau transformasi pemikiran dengan keterlibatan pola pikir manusia dari mitosentris menjadi logo sentris.

Definisi dari Mitosentris merupakan polan pikir masyarakat yang mengenal mitos untuk menafsirkan suatu fenomena alam.

Sekitar abad ke 700 SM, awal mula penggunaan kata filsafat dikenalkan oleh Phytagoras. Filsafat berawal dari dua kata yakni Philos yang artinya Cinta, sedangkan Sophos merupakan Kebijaksanaan.

Secara etimologis, filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom). Sehingga seorang filosof adalah pencinta, pendamba atau pencari kebijaksanaan.

Perwujudan daripada perenungan filsafat, Mengutip dari Buku Pengantar Filsafat Ilmu karya Suaedi, Pada tahun 2000 SM (Sebelum Masehi), bangsa Babylon yang kehidupannya di lembah Sungai Nil (Mesir) dan Sungai Efrat dapat mengenal beberapa benda atau materi yang dapat ditangkap oleh Indera yakni alat pengukur berat, tabel bilangan berpangkat, tabel perkalian dengan menggunaknan sepuluh jari.

Salah satu hasil daripada perlakuan berfilsafat adalah mewujudkan "Piramida " yang merupakan salah satu cagar budaya asal Mesir yang menjadi salah satu keajaiban dunia, dan proses pembangunan tersebut merupakan hasil dari proses berfikir yang sudah tinggi dengan menerapkan konsep geometri dan matematika.

Ada beberapa tokoh yang dibilang pakarnya filsafat yakni:

1. Aristoteles (384-322 SM)

Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang kebenaran yang meliputi logika, fisika, metafisika dan pengetahuan praktis.

2. Plato (427-347 SM)

Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakekat.

3. Bertrand Russel (1967)

Filsafat adalah suatu usaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terbaru, tidak secara dangkal atau dogmatis seperti yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, secara kritis dalam artian: setelah segala sesuatunya diselidiki, masalah apa yang dapat ditimbulkan oleh pertanyaan-pertanyaan itu hingga kita menjadi sadar dari segala kekaburan dan kebingungan tersebut….(problemen der Philosophic, 1967: 7).

4. Beerling (1968)

Filsafat adalah pemikiran-pemikiran yang bebas, diilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang timbul dari pengalaman. (Er zijn eigenlijksheidvragen dalam Filosofic als sciencefiction, 1968: 44).

5. Karl Popper  (1971)

Kita semua mempunyai filsafat yang masih menjadi misteri dan tugas pokok utama dari filsafat adalah untuk menyelidiki berbagai filsafat itu secara kritis, dimana filsafat yang telah dianut sebelumnya itu tidak diselidiki secara kritis. (dikutip dari perdebatan televisi, 14 Nopember 1971).

6. Immanuel Kant (1724-1804)

Immanuel Kant merumuskan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok pangkal dan puncak segala pengetahuan yang tercakup di dalamnya empat persoalan yaitu:

  1. Metafisika, yaitu pertanyaan: Apa yang dapat kita ketahui?
  2. Etika, Apa yang seharusnya dilakukan?
  3. Agama, Sampai dimanakah harapan kita? hakikat manusia?
  4. Anthropologi, Apa hakikat manusia ?

7. Poedjawijatna

Poedjawijatna berpendapat bahwa filsafat ialah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.

8. Notonagoro

Notonagoro berpendapat bahwa filsafat itu menelaah hal-hal yang menjadi objeknya dari sudut intinya yang mutlak dan yang terdalam, yang tetap dan yang tidak berubah; yang disebut hakikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun