Mohon tunggu...
Aji Cahyono
Aji Cahyono Mohon Tunggu... Jurnalis - Islamic Education, Politic International Relationship, Middle East Region, Philosopher

Saya di lahirkan dari cinta, oleh cinta, dan untuk cinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

GmnI sebagai Organisasi Strategis Prespektif Islam

30 April 2018   11:56 Diperbarui: 18 Maret 2020   01:31 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

GmnI merupakan salah satu organisasi Ekstra Kampus yang berideologi Marhaenisme yang di gagas oleh Bung Karno (TheFoundingFather) yang berwatak kerakyatan. Munculnya ideologi Marhaenisme seperti yang dikutip melalui buku Cindy Adams bahwasanya ketika bung karno pergi ke Bandung melihat salah satu kaum petani dan serumpunnya mengalami kemelaratan, dan marhaenisme di ciptakan melalui nama petani yang bernama pak marhaen, dan ada juga marhaenisme itu marhaen gabungan dari para tokoh revolusioner barat yang menggagas perlawanan kaum borjuis dan feodal seperti (Marx, Engels, Hegel=Marhaen)  yang menjadikan penghisapan tenaga kaum proletar atau (Marxisme, Islamisme, dan Nasionalisme) sebagai antitesa.

Dan salah satu bagian dari anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia adalah menjawab tantangan dari problematika yang terjadi di Negara dengan menggunakan ideologi Marhaenisme sebagai alat perjuangan untuk kesejahteraan dan kemakmuran Rakyat Indonesia, salah satunya saudara kita yang terjadi di Papua yang sedikit sekali menikmati sumber daya alam bumi papua. Karena Tanah Papua merupakan gambaran Surga Dunia yang jatuh kebumi. 

Hakikatnya sebenarnya bahwasanya Kader GmnI harus mengetahui dinamika yang terjadi di masyarakat, khususnya kader GmnI dari UIN Sunan Ampel Surabaya  selaku peserta KTM (Kaderisasi Tingkat Menengah) delegasi DPC GmnI Surabaya yang diselenggarakan oleh DPD Jawa Timur yang bertempat di Banyuwangi.

Dan kebetulan realita yang terjadi di salah satunya adalah di Dusun Banyuputih Desa Macan Putih yang terjadi adanya krisis air yang hanya mengandalkan pengeboran air yang kedalamannya 125m untuk 4 dusun, (Banyuputih, Malar, Macan Putih Utara, Krajan). Dan data tersebut yang diambil menjadikan salah satu rekomendasi dari kader GmnI untuk ditindaklanjuti oleh Pemkab Banyuwangi. Rencana tersebut sudah dibahas dan akan melakukan pengeboran kembali di daerah Dusun Krajan. 

Dalam prespektif Islam, hal yang dilakukan seperti itu merupakan hal yang di anjurkan dalam Islam, dengan Semangat Marhaenisme merupakan bagian dari Islam. Seperti halnya Rasulullah salah satu nabi pembawa risalah, Islam dijadikan Alat untuk memperjuangkan Budak dan memperjuangkan harkat dan martabat manusia.

Oleh karena itu Islam dijadikan sebagai Faham yang berpengaruh di 2/3 bagian dunia. Dan Nabi Muhammad sebagai salah satu tokoh yang berpengaruh di dunia dengan Sabar, Tekun, dan Istiqomah dalam berdakwah tanpa meminta Imbalan apapun. Sedangakan Marhaenisme merupakan bagian dari Implementasi Islam dalam memanusiakan manusia, memperjuangkan Rakyat atau kaum marhaen yang tertindas ketika adanya kaum-kaum Kolonialisme dan imperialisme.

Dan Salah Satu tokoh Bung Karno (Sukarno) dapat menjalankan tongkat estafet keIslaman yang berada di Hindia-Belanda (Indonesia) adalah melalui Marhaenisme. Bung Karno adalah salah satu tokoh yang berpengaruh di dunia dengan semangat progresif-revolusioner. 

Kita sebagai Mahasiswa Indonesia, ayo kita berjuang, berfikir-berfikir dan berjuang dalam membumikan Marhaenisme sebagai alat perjuangan untuk kesejahteraan Rakyat. Dengan GmnI, maka kita bisa meneruskan Perjuangan Bung Karno dan melakukan Sunnah Rasulullah melalui Marhaenisme dengan memanusiakan manusia melalui Sosio-Nasionalisme (Hubbul Wathan) , Sosio-demokrasi (Keadilan bersosial) melalui Pendekatan-pendekatan Zakat, dan Ketuhanan Yang Maha Esa (Dengan Menf-Esakan Allah (Wahdaniyah)  Sebagai salah satu sifat Wajib Allah SWT yang wajib di miliki. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun