Mohon tunggu...
Aji NajiullahThaib
Aji NajiullahThaib Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Seni

Hanya seorang kakek yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bendera Dibakar, PDI Perjuangan Jangan "Terbakar"

27 Juni 2020   11:21 Diperbarui: 27 Juni 2020   11:21 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunews.com

Secara strata politik, tokoh-tokoh politik PDI Perjuangan tidak selevel dengan ormas yang membakar bendera PDI-P. Kalau mau di proses secara hukum tidak masalah, tapi kalau dihadapi secara frontal, maka PDI-P akan sama "Gagal Pintar" dengan ormas tersebut.

Memang instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri sangat tegas dan keras, tapi secara substantif tujuannya untuk melakukan tindakan hukum, bukanlah untuk menciptakan kegaduhan. Itu kalau Surat Perintah Megawati tersebut salah di terjemahkan, maka yang muncul adalah kerusuhan.

Jika sampai ini yang terjadi, maka usaha kelompok masyarakat yang membakar bendera PDI-P, untuk memancing kerusuhan berhasil. Sangat terlihat kalau kelompok ini tidak memahami berbagai aturan dan konstitusi, sehingga berbagai tuntutan yang disampaikan memperlihatkan kalau mereka gagal pintar.

Kelompok ini bisa hidup dan besar, justeru karena mereka tidak memahami politik. Kalau mereka melek politik, tidak mungkin mereka hidup di jalanan, dan hanya hidup dari kegiatan demo, dan tentunya mereka sudah mendirikan partai politik.

Mereka terus bikin ulah, secara strategi hanya untuk menciptakan posisi tawar. Dengan punya posisi tawar, maka objekan untuk demo pun terus mengalir. Yang memanfaatkan mereka adalah orang, atau kelompok yang tidak menyukai pemerintah.

Siapa kelompok yang tidak menyukai pemerintah?

  • Mereka yang hajat hidupnya dirugikan oleh berbagai kebijakan pemerintah.
  • Mereka yang tersingkir dari kekuasaan, dan tidak mendapat porsi di pemerintahan
  • Mereka para koruptor yang tidak bisa lagi mengulangi praktik korupsinya
  • Mereka yang masuk dalam kelompok mafia yang ada di Republil ini, ada mafia migas, mafia import dan sebagainya.

Jadi kalau partai politik head to head dengan kelompok ormas tersebut, tidak ada untungnya. Biarkan saja mereka mau melakukan apa pun, sekali pun bendera partai adalah sesuatu yang sakral bagi PDI-P, namun berhadapan langsung sama mereka akan sangat merugikan PDI-P.

Biarkan aparat hukum yang memproses tindakan pelanggaran hukum, yang mereka lakukan. Kader PDI-P cukup duduk manis, seperti apa aparat hukum melaksanakan tugasnya, dan seperti apa hukum di tegakkan terhadap ormas seperti itu.

PDI-P tidak perlu terbakar, meskipun bendera partai dibakar. Membalas tindakan mereka dengan tindakan yang sama kerasnya, hanya akan menurunkan kredibilitas partai, karena mereka bukanlah partai politik, dan tidak selevel dengan partai politik.

Bu Megawati pun tidak perlu ikut terbakar, menguadapi kelompok yang tidak menggunakan nalar, Bu Mega harus menggunakan nalar seorang negarawan, jangan ikut-ikutan gaya preman seperti ormas yang membakar bendera PDI-P.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun