Mohon tunggu...
Aji Prasanto
Aji Prasanto Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Kerja

-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tentang Resesi Seks dan Keseimbangan Hidup

20 Desember 2022   17:49 Diperbarui: 22 Desember 2022   15:38 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels.com/ cottonbro studio

Hubungan Resesi Seks dengan Keuntungan Kelompok Sosial

pexels.com/ cottonbro studio 
pexels.com/ cottonbro studio 

Dalam hal hubungan Resesi Seks dengan Keuntungan Kelompok Sosial, untuk memahaminya dibutuhkan suatu keterbukaan pikiran serta objektivitas dalam menyikapi hal tersebut.

Hal yang pertama dalam hubungan permasalahan ini, kita akan diantarkan pada suatu pandangan yang cukup "radikal". Yang mana jumlah suatu penduduk (kelompok sosial), akan mempengaruhi suatu tingkat "kekuatan" dalam laju pertumbuhan suatu kelompok tersebut. Kekuatan di dalamnya berupa kekuatan politik, ekonomi, pembuatan kebijakan, serta masih banyak lagi.

Tanpa bermaksud menyinggung suatu kelompok sosial masyarakat manapun, masih banyak anggapan atau kontroversi dari program pemerintah tentang pembatasan atau perencanaan jumlah anak (Keluarga Berencana "KB"). Sedangkan memiliki anak adalah sebuah tanggung jawab yang harus diemban dengan sangat-sangat serius.

Ada beberapa hal yang menggelitik, terkadang orang tua dengan dikarunia anak yang nakal akan sedikit kewalahan, atau anak yang kurang rajin akan mendapatkan situasi yang menjengkelkan. Kadang secara tidak sadar orang tua bicara dalam hati, "kenapa aku dikaruniai anak yang seperti ini Tuhan" tentunya tidak ada salahnya karena manusiawi. 

Begitu pula sang anak, karena mereka tidak bisa memilih akan dilahirkan di rahim ibu mana atau keluarga yang dia harapkan. Anak pun dapat keluhan yang sama, "kenapa aku dilahirkan dalam keluarga/ orang tua ini...". Lagi-lagi ini bukan masalah bersyukur atau tidak, ini bukti bahwa kompleksnya kehidupan rumah tangga; anak, pasangan, sampai orang tua/ mertua.

Saya rasa, Tuhan akan sangat bangga saat kita bisa memberikan yang terbaik dari pemberiannya. Kadang hal yang kita rencanakan saja masih berantakan, apalagi tidak terencana.

Oke kita masuk pada pembahasan subtema ini, tentang jumlah suatu penduduk (kelompok sosial), akan mempengaruhi suatu tingkat "kekuatan" dalam laju pertumbuhan suatu kelompok tersebut dalam hal kekuatan politik, ekonomi, serta pembuatan kebijakan, dan yang lainnya. Kita tau negara kita adalah negara demokrasi, yang mana untuk mendapatkan kursi dalam suatu pemerintahan baik dalam tingkat manapun dijalankan dengan pemilihan umum. 

Tentunya jumlah sanak family akan mempengaruhi jumlah pemilih, jika calon tersebut mendapatkan kemenangan dalam kontestasi tersebut. Tentunya suatu kelompok atau golongan tertentu akan mendapatkan keuntungan secara lebih banyak dari segala macam jenis kebijakan publik apapun dengan jumlah suara atau pemilih yang didominasi oleh kelompok tersebut.

Dalam ekonomi, kita pasti tak asing tentang perekonomian dalam bentuk pasar monopoli. Dengan banyaknya sanak family tentunya jalannya pasar monopoli tersebut dapat secara mudah dijalankan; tidak ada persaingan, dapat menentukan jumlah harga, serta produksi dapat meningkat selang bertumbuhnya jumlah konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun