Mohon tunggu...
Inovasi

Bedah Novel "Winter In Tokyo"

26 Februari 2018   18:39 Diperbarui: 26 Februari 2018   18:49 8053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

"Lihat? Tinggal diputar begini saja," kata Kazuto sambil menunjukkan cara memasang bola lampu di ruang duduk apartemen Keiko. (hal.42)

Latar tempat selanjutnya adalah Kedai Kafe di Jalan Omotesando, Harajuku. Dapat kita ketahui dari nama jalan pada novel tersebut merupakan nama jalan di Jepang. Pada saat itu menunjukkan bahwa Keiko dan Haruka sedang mengobrol mengenai Kazuto.

"Mereka berdua sedang berada di salah satu kafe di jalan Omotesando, Harajuku." (hal. 25)

Kemudian, Perpustakaan umum di Shinjuku. Shinjuku merupakan nama daerah di Jepang juga. Perpustakaan ini merupakan tempat kerja Ishida Keiko selama ia tinggal di Tokyo.

"Ia bekerja di sebuah perpustakaan umum di Shinjuku..."  (hal.6)

Lalu,Gedung pertunjukan balet swan lake. Gedung ini merupakan saksi bisu antara Keiko dan Kazuto. Mereka menonton pertunjukkan balet swan lake pada malam natal. Disini tidak dijelaskan gedung ini berada di wilayah apa namun didalam cerita masih dalam lingkup Jepang.

"Spanduk besar bergambar sepasang penari balet tergantung di bagian depan gedung, disertai tulisan PERTUNJUKAN BALET SWAN LAKE.  "(hal.93)

 Selanjutnya, Restaurant paman Kazuto, pada malam natal Kazuto kencan di restoran milik paman Kazuto. Namun Kazuto tidak mengasih tau Keiko bahwa itu adalah milik pamannya padahal harga makanan di situ sangatlah mahal. Hal ini juga masih berlatr tempatkan di Jepang. Karena pada novel dijelaskan bahwa restoran itu merupakan restoran terkenal di Tokyo.

"Kau bilang restoran ini dibuat dengan konsep romantis..." desak Keiko. (hal.91)

Dan ada pula di Tempat ice skating, mereka sangatlah mesra di sini. Mereka berdansa di depan umum. Hal ini dapat membuat para pembaca menjadi terbawa perasaan.

"Arena seluncur es itu masih ramai oleh pengunjung..."(hal.94)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun