Mohon tunggu...
Ajeng Mekarsari
Ajeng Mekarsari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IR'17

love your self

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Karakteristik Diplomat dalam Islam

18 Oktober 2019   18:51 Diperbarui: 18 Oktober 2019   19:20 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Diplomasi merupakan perpaduan ilmu dan seni berunding guna untuk mencapai tujuan, national interest, dalam berbagai bidang dengan negara lain baik secara formal maupun informal. Proses perundingan ini merupakan bentuk pertukaran informasi maupun pesan lainnya elalui lintas batas negara baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan lainnya.

Pelaksanaan yang dilakukan harus berdasarkan prinsip diplomasi yakni berdasarkan asas manfaat dan keadilan, anti penindasan, mengakui kesamaan hak, patuh terhadap hukum yang disepakati, jaminan keamanan, nilai kejujuran dan ketulusan, tidak tipu daya srta tidak untuk alat provokasi. Sebagai seorang diplomat yang membawa mandat diplomasi, para diplomat ini harus dapat menyelesaikan masalah dan mengantisipasi agar masalah tersebut tidak timbul kembali serta negosiasi untuk menyelesaikan masalah bilateral maupun multilateral hingga tercapainya kesepakatan dan penandatanganan persetujuan serta seorang diplomat menjadi monitor, komunikator sekaligus negosiator. Dalam menjalankan kewajiban serta mandat yang dipegang, seorang diplomat harus menjiwai prinsip yang telah disebutkan.

            Islam sebagai agama sekaligus peradaban yang gemilang memiliki sosok diplomat bagi seluruh umat di muka bumi ini. Rasulullah SAW memberikan contoh cara berunding, bernegosiasi untuk menjaga perdamaian serta menghindari konflik. Karakteristik diplomat dalam islam diambil dari sosok rahmatal lil 'alamiin diantaranya melalui sifat-sifat beliau yang sangat mulia.

Karakteristik diplomat dalam islam diantaranya:

  • Bersifat, bersikap, bertindak dan berperilaku Adil. Sifat adil yakni menempatkan segala sesuatu pada tempatnya dan sesuai porsinya. Sesuai dengan firman Allah dalam surah An Nisa' ayat 58: "58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat."
  • Amanah. Sifat yang diteladani dari Rasulullah ini sangat penting. Seorang diplomat harus memiliki sifat amanah agar mandat yang diberikan tidak disalahgunakan untuk kepentingan partai tertentu serta kepentingan pribadi. Sebagai mana firman Allah dalam surah Annisa' ayat 58:"58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat."
  • Sikap tolong menolong. Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Allah berfirman dalam surah Al Maidah ayat 2: "2. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah[389], dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram[390], jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya[391], dan binatang-binatang qalaa-id[392], dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya[393] dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya."
  • Sabar. Dalam menjalankan amanat yang diberikan, para diplomat harus memiliki kesabaran yang tinggi terutama dalam menjalankan misi perdamaian serta mencapai kepentingan yang dituju. Firman Allah dalam Surah Al Baqarah ayat 45:"45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',"
  • Rasa Kasih Sayang. Diplomat merupakan warga negara yang terpilih untuk menjalankan amanat serta meraih kepentingan yang dituju. Rasa kasih sayang merupakan wujud dari rasa saling menghargai, toleransi serta rasa kemanusiaan yang tinggi. Firman Allah dalam Surah Al Balad ayat 17: "17. Dan Dia (tidak pula) Termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun