Mohon tunggu...
Ajeng Mei Linda
Ajeng Mei Linda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM 2018

Mahasiswa Public Relation Ilmu Komunikasi UMM 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lewat Stiker Mahasiswa UMM Gencarkan Larangan Injak Lahan di Wisata Brakseng

1 Juli 2021   15:00 Diperbarui: 1 Juli 2021   15:11 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stiker Larangan Injak Lahan (Dokpri)

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam kelompok praktikum Public Relation Ilmu Komunikasi FISIP dalam bimbingan Bapak Jamroji, S.Sos, M.Comms. menggencarkan gerakan sekaligus himbauan untuk wisatawan di Wisata Brakseng. Gerakan tersebut diimplementasikan melalui stiker yang dibagikan di pintu masuk Wisata Brakseng, Desa Sumber Brantas, kec. Bumiaji, Kota Batu. Pembagian stiker tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. 

Stiker tersebut berisi himbauan agar wisatawan tidak memasuki dan menginjak lahan pertanian. "Setelah riset yang kami lakukan, ternyata petani mengalami kerugian saat wisatawan masuk dan menginjak lahan pertanian, entah itu disengaja atau tidak" ujar ketua kelompok Tsaka-Tsaki, Sindy Laila. Wisatawan dihimbau untuk tetap mentaati peraturan dengan menjaga lahan pertanian, mendahulukan jalur akses petani, dan selalu menjaga kebersihan. 

Stiker dibagikan kepada wisatawan yang membawa roda dua maupun roda empat, serta dibagikan kepada petani setempat. Petani di lanskap Brakseng dan warga setempat sangat mendukung kegiatan kelompok Tsaka-Tsaki karena mereka beranggapan bahwa hal tersebut secara tidak langsung dapat berakibat positif sebagai pengingat agar wisatawan tetap mematuhi peraturan yang ada. 

Wisatawan berasal dari Pacet (Dokpri)
Wisatawan berasal dari Pacet (Dokpri)

Stiker tidak hanya dibagikan di pintu masuk, kelompok Tsaka-Tsaki juga berkeliling wisata Brakseng untuk membagikan stiker tersebut kepada para wisatawan dan mengedukasi mereka secara langsung. Wisatawan merespon dengan positif dan menerapkan peraturan yang telah ada, stiker tersebut dibagikan secara gratis sebagai bentuk "buah tangan" yang dapat dibawa pulang oleh wisatawan. Pembagian stiker hanya dilakukan pada hari sabtu dan minggu, dimana hari tersebut Wisata Brakseng paling ramai dikunjungi baik oleh wisatawan yang berkeluarga sampai komunitas motor dan mobil. 

Sindy Laila sebagai ketua kelompok berharap bahwa langkah kecil seperti memberikan stiker kepada wisatawan dapat membawa perubahan secara bertahap, khususnya perubahan untuk para wisatawan agar tidak memasuki dan menginjak lahan pertanian. Peraturan tersebut juga telah digencarkan melalui media sosial wisata Brakseng, tujuannya untuk mengedukasi calon wisatawan yang akan berkunjung agar selalu mentaati peraturan. Mari menikmati pemandangan wisata Brakseng, namun jangan rusak alamnya ya, sobat Brakseng.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun