Mohon tunggu...
Ajeng Pangestuti
Ajeng Pangestuti Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hallo semuanya selamat datang, terimakasih telah berkunjung ke profile saya!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Masalah Banjir di Jakarta dengan Tata Kota

30 Oktober 2020   12:04 Diperbarui: 31 Oktober 2020   09:05 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pada awal tahun 2020, Jakarta mengalami bencana banjir besar. diperkirakan lebih dari 60 orang meninggal dan lebih dari 100 ribu orang di jabodetabek menjadi pengungsi dadakan karena rumah mereka tergenang air bah. dari data BNPB pada Januari 2020 bahwa banjir kali ini merendam sekitar 308 kelurahan dengan mencapai ketinggian air sebanyak 6 meter.

walaupun memang kejadian banjir besar di Jakarta ini sudah sering terjadi. sebelumnya ada juga kejadian banjir besar yang tercatat dalam sejarah di Jaakarta, yaitu pada tahun 2002, 2007, 2013, dan 2014. terutama pada tahun tahun 2007, dimana banyak korban yang meninggal, tingginya sebaran titik banjir, dan jumlah pengungsi juga lebih banyak dibandingkan tahun sekarang.

Seiringnya banyak kejadian banjir di jakarta setiap tahun, ada aja yang terjadi yang memakan korban banyak. dari hal tersebut, sepertinya dalam pelaksanaan pencegahan penanggulangan bencana banjir belum bisa memberikan solusi terbaik. jika dibandingkan dari tahun ke tahun sebelumnya wilayah yang terkena banjir masih merupakan wilayah yang sama.

Penyebab Banjir

Penyebab terjadinya banjir, karena adanya bangunan di lingkungan sekitar tersebut sering diabaikan. dilihat dari upaya pembangunan kota, sepertinya hanya mementingkan kepentingan ekonomi saja.  terutama di kota kota bangunan banyak sekali permasalahan. ada 3 aspek permasalahan terjadinya banjir, yaitu
1. aspek ekologi, pengurangan kualitas ekologi di jabodetabek dapat dilihat dari bentuk lahan lahan yang seharusnya hijau sekarang malah banyaknya ruang bangunan.
2. aspek hidrologi, yang dimana dalam kegiatan pembangunan di kawasan sungai, untuk pengambilan air tanah menjadi tidak terkontrol karena adanya penurunan tanah.
3. aspek klimatologi, seperti terjadinya tren  pada curah hujan, trend pemanasan global malah diabaikan.


Petingnya pengetahuan untuk menyeimbangi antara dalam lingkungan hidup dengan perkembangan pembangunan, yang berkaitan dengan rancangan penataan ruang yang selayaknya. peristiwa tersebut terjadi karena adanya banyaknya pembangunan infrastruktur di Jakarta yang masih berjalan dan secara langsung dalam pembangunan ini banyak yang memanfaatkan ruang yang ada di Jakarta, contohnya waktu itu ada membuat pembangunan kereta api cepat milik PT KCIC, justru pembangunan infrastrukturnya ini malah menutupi akses drainase. ditambah lagi dengan adanya pohon pohon semakin gundul, seharusnya itu dibuat penyerapan genangaan air agar ketika terjadinya banjir yang masuk tidak terlalu tinggi.

Alangkah baiknya jika penataan ruang yang ada dijakarta seharusnya bisa membentuk 3 konsep dalam penataan ruang yaitu perencanaan, pemanfaatan hingga pengendalian pemanfaatan. tetapi dalam penerapan penataan ruang ini malah tidak dilanjutkan lagi. Padahal, konsep ini merupakan salah satu tujuan agar penataan ruang ini bisa digunakan dengan sebaik mungkin. hal ini juga seharusnya menjadi jalan keluar sekaligus bantuan Pemerintah DKI jakarta untuk dalam menyelenggarakan penataan ruang dan menyelesaikan masalah banjir, terbukti tidak sebanding dengan konsep dan jika dilihat penataan ruang kota yang ada di Jakarta semakin terlihat buruk apalagi dengan adanya bencana banjir tiap tahun semakin meningkat dan kapasitas airnya banyak yang tergenang. ditambah lagi penduduk semakin padat karena adanya pembangunan yang makin hari makin banyak, hal itu disebabkan banyaknya ruang yang dimanfaatkan menjadi tidak sesuai.

penyebab banjir selain itu juga di rencanakan oleh perbedaan kebijakan dalam peraturan dan kurangnya koordinasi antar yang mengelolanya , baik itu dari pemerintah Daerah maupun dari Pemerintah Pusat Provinsi DKI Jakarta sendiri yang didalamnya terdapat konsep keruangan. Hal ini ditetapkan dari Peraturan Presiden bahwa Nomer 3 Tahun 2016 tentang percepatan Proyek Strategis Nasioanal (PSN) menyatakan bahwa PSN dapat Menyesuaikan Rencana Tata Ruang yaitu pada RDTR (Rencana Detail Tata Ruang)

Hal ini terjadi dalam permasalahan banjir karena adanya penataan di wilayah perkotaan DKI Jakarta ini semakin memburuk. seharusnya kesadaran tersebut bisa dilakukanya dengan pengelolaan penataan ruang yang mencakup kegiatan seperti : pengaturan kawasan kota, pembinaaan oleh Pemerintah DKI Jakarta, penggunaan wilayah kota yang sesuai dengan penyediannya dan pengawasan penataan ruang. dalam pengelolaan tersebut merupakan kunci utama untuk memperbaiki sebagian wilayah banjir yang ada di Jakarta. terutama dalam penataan ruang yang masih tidak teratur. ada beberapa masalah dalam penataan ruang yaitu :

1. Tidak memadainya dalam kebutuhan penataan ruang, yang dimana seharusnya dalam pengendalian pemanfaatan ruang ini dapat dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta melalui pengawasan pembangunan.
2. Pemanfaatan ruang yang dimana seharusnya sesuai seperti tidak membangunnya kawasan permukiman di wilayah yang memiliki ruang terbuka hijau.
3. terjadi adanya pembangunan yang buruk dalam perencanaan wilayahnya sehingga akibatnya saluran drainase tertutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun