Mohon tunggu...
Aisyah Tamira
Aisyah Tamira Mohon Tunggu... Mahasiswa - .Aisyah

Hobi memasaka, membaca ,menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Insecurity Bunuh Kepercayaan Diri !

26 September 2021   13:40 Diperbarui: 29 September 2021   09:58 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

                                                                                                        Insecurity Bunuh Kepercayaan Diri

                                                                                                            Oleh: Aisyah Tamira Azzahrah

                                                                                                                        (202110230311573)

              Di era yang serba digital ini, media sosial berhasil mengambil alih sebagian besar kehidupan manusia. Media sosial menjadi dunia ke dua bagi banyak orang. Padahal, media sosial tidaklah menampilkan yang sesungguhnya. Semua yang kita lihat di medsos telah di ubah sedemikian rupa sehingga terlihat sempurna. Orang-orang bisa saja hanya menampilkan sisi baik dari dirinya. Dari situlah, timbul sebuah perasaan yang disebut insecurity.

              Perasaan dimana seseorang merasa tidak percaya diri disebut insecurity. Kondisi seperti ini sangat umum dirasakan oleh seorang manusia, terutama seorang remaja. Kebanyakan remaja akan merasa insecure ketika melihat remaja lain yang fisiknya lebih indah. Ketika seorang remaja merasa insecure, ia akan cenderung menyalahkan dirinya sendiri atas kekurangan yang ia miliki. Padahal, sudah sewajarnya jika seorang manusia memiliki kekurangan dan kelebihan, karena dasarnya tidak ada yang sempurna di dunia ini.

              Insecurity tidak bisa dianggap sepeleh. Perasaan insecurity apabila tidak dikontrol dengan baik dapat membunuh kepercayaan diri. Apabila kepercayaan diri sudah hilang, maka kita akan sulit untuk berinteraksi dengan orang lain. Insecurity akan terus tumbuh apabila kita tidak bisa mendidik diri kita sendiri. Kebanyakan orang akan merasa insecuritynya berkurang jika mendapat pujian atau sanjungan dari orang lain. Padahal hal seperti itu sifatnya hanyalah sementara, jika sudah tidak ada lagi yang menyanjung kita, insecurity akan kembali hadir dalam diri kita.

              Mengontrol perasaan insecurity memang cukup sulit, tapi bukan berarti tidak bisa. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar insecurity tidak terus menghantui kita. Inti dalam mengontrol rasa insecurity adalah bersyukur. Berhenti untuk membandingkan diri kita dengan mereka yang lebih baik. Di atas langit masih ada langit. Jadi, tidak akan ada habisnya jika kita terus melakukan hal seperti itu. Sadari bahwa kita masih beruntung, masih banyak diluar sana yang fisiknya tidak se sempurna kita.

              Segala sesuatu di dunia ini selalu memiliki dua sisi. Kanan kiri, atas bawah, besar kecil, termasuk diri kita yang meiliki kekurangan dan kelebihan. Selama ini mungkin kita hanya fokus pada kekurangan yang kita punya, selalu menyalahkan dan berusaha menutupinya. Padahal, kekurangan bukanlah suatu hal buruk. Lagi pula dalam diri kita pasti masih ada kelebihan yang bisa kita banggakan. Normalisasi sebuah kekurangan, mulailah untuk mencintai diri sendiri.

              Setiap manusia memiliki hak untuk berpendapat. Namun, ada juga hinaan yang berkedok pendapat. Banyak orang-orang yang masih belum bisa mengontrol apa yang perlu diucapkan dan apa yang tidak perlu diucapkan. Masih ada yang beranggapan bahwa mengomentari fisik seseorang adalah bentuk kepedulian. Anggapan itu jelas salah. Tidak semua orang merasa nyaman apabila ada yang mengomentari keadaan fisiknya. Kita juga tidak bisa melarang sepenuhnya seseorang untuk tidak berkomentar. Oleh karena itu, cukup hiraukan perkataan yang sekiranya bisa menimbulkan insecurity pada diri kita. Kita diberi dua tangan untuk menutup telinga kita, bukan untuk menutup mulut mereka.

              Itulah beberapa cara untuk bisa mengontrol insecurity. Perasaan insecurity itu wajar. Namun menjadi tidak wajar apabila perasaan tersebut terus muncul dan mengganggu kehidupan kita. Jangan sampai insecurity merusak, atau bahkan membunuh rasa kepercayaan diri kita. Kita cantik, kita baik, kita hebat. Bersyukur atas diri sendiri akan jauh lebih indah daripada membesarkan perasaan insecurity.

DAFTAR PUSTAKA

Rahmah, R. A. (2020). PERASAAN INSECURE PADA MASA COVID-19 MENGAKIBATKAN MARAKNYA ORANG MENJUAL PRODUK KECANTIKAN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun