Mohon tunggu...
Melindah Agustin
Melindah Agustin Mohon Tunggu... Universitas Pamulang

Mahasiswa Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kehadiran Orang Tua dalam Mental Anak di Era Globalisasi

26 Juni 2025   07:45 Diperbarui: 26 Juni 2025   06:15 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era globalisasi yang terus berkembang, kita disuguhkan banyak berita yang menyoroti kondisi mental anak dan hambatan tumbuh kembang yang mereka alami tanpa kehadiran orang tua. Situasi ini bukan sekadar isu keluarga, tapi menjadi persoalan serius yang berdampak jangka panjang pada generasi muda.

Orang tua sering kali menganggap cukup dengan memenuhi kebutuhan materi anak. Padahal, yang lebih esensial adalah kehadiran secara emosional. Tanpa sosok yang membimbing, mendengar, dan memahami, anak tumbuh dalam kekosongan arah. Dampaknya tak main-main, mulai dari rendahnya kepercayaan diri, kesulitan bersosialisasi, hingga gangguan kesehatan mental yang kian masif di kalangan remaja saat ini.

Banyak anak muda hari ini yang merasa hampa meski hidup di rumah yang utuh secara struktur. Mereka tak punya tempat aman untuk bercerita, merasa tak didengar, bahkan tak dianggap penting. Tak sedikit yang akhirnya mencari pelarian di luar rumah pada hal-hal yang tak sehat secara mental maupun moral. Ironisnya, banyak orang tua baru sadar setelah anak mereka terlanjur “jatuh”.

Anak Menjadi Pihak Paling Terdampak

Meskipun tidak secara langsung merugikan orang lain, anak adalah pihak yang paling terdampak dalam situasi ini. Banyak orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan atau urusan pribadi, sehingga abai terhadap peran mereka dalam kehidupan anak. Akibatnya, perkembangan mental anak terhambat bahkan bisa memburuk.

Tak jarang, kondisi ini menyebabkan anak merasa kesepian, kehilangan arah, dan memendam perasaan yang seharusnya bisa dibagikan. Tanpa tempat bercerita, anak bisa merasa terasing bahkan dalam rumahnya sendiri.

Kapan Hal Ini Menjadi Masalah?

Masalah ini sering kali tidak disadari sejak awal. Banyak orang tua mengira ketidakhadiran mereka tidak akan membawa dampak berarti. Namun kenyataannya, dampak tersebut muncul secara perlahan dan baru terasa ketika anak menginjak usia remaja atau dewasa. Ketika mereka mulai menghadapi tekanan sosial, dunia luar, dan kompleksitas kehidupan, luka-luka mental yang terbentuk sejak kecil mulai terlihat jelas.

Mengapa Ini Harus Menjadi Perhatian?

Di era Gen Z saat ini, isu kesehatan mental menjadi semakin mencuat. Banyak anak muda yang mengalami gangguan mental bukan semata karena tekanan eksternal, tapi juga karena kurangnya dukungan emosional dari dalam rumah. Kehadiran orang tua bukan hanya sebagai pengasuh, tapi juga sebagai pendengar, teman cerita, dan sosok yang membuat anak merasa aman dan diterima.

Bagaimana Menyikapinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun