Mohon tunggu...
AisyahAsfi
AisyahAsfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - AisyahasfiAlFitriyah

Aisyahasfialfitriyah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Tokoh Konstruksitivisme dan Kognitivisme

9 Juni 2021   09:40 Diperbarui: 9 Juni 2021   10:23 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kognisi ialah tahapan perubahan dalam seluruh proses kehidupan manusia yang dapat memahami dan mengelola informasi. Sehingga dapat memecahkan masalah dan mempelajari hal hal tersebut. Kebanyakan psikolog dan ilmuan kognitif, percaya bahwa proses perkembangan kognisi dimulai sejak lahir. Dengan penggunaan sensor dan keterampilan monotori, sehingga peningkatan kognitif manusia mulai terpengaruh.

Pengertian terkait kognisi (mengetahui) ialaha kegiatan yang melibatkan, menemukan, mengatur, dan mengatur, menggunakan, pengetahuan. Dengan kata lain, kognisi berfokus pada memori, perhatian, resepsi, bahasa, rasio, kemampuan pemecahan masalah dan kreativitas. fokus utama metode psikologi kognitif adalah bagaimana mengelolaa dan menyimpan informasi, sehingga hal ini tentunya berbeda dengan pendekatan psikologi behavioris, yang menitik beratkan pada prilaku lingkungan dan koesekuensinya.
tokoh kognitif

Piaget
Menurut pandangan piaget teori ini memberikan banyak konsep utama dibidang psikologi perkembangan dan mempengaruhi perkembangan konsep intelektual, bagi piaget itu berarti mampu mewakili dunia secara lebih akurat dan melakukan oprasional secara logis dan konsep yang didasarkan pada kenyataan. Sehingga teori ini membahas pada kemunculan dan prolehan skema ini adalah tentang bagaimana seseorang mempersipkan lingkungan dengan cara baru dengan menyajikan informasi secara psikologis selama tahap perkembangan. Teori ini diklasifikasikan sebagai konstrukvisme yang artinya tidak seperti teori naturalistik (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai munculnya pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini percaya bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui motivasi diri dari lkingkungannya.

Mengenai perkembangan kognitif jean piaget mengusulkan tahap tahapan yang harus dilalui oleh anus. Sehingga dalam proses pencapaian nya tingkat perkembangan proses pemikiran formal, dan teori ini tidak hanya diterima secara luas dibidang psikologi, tetapi juga berdampak pada besar bidang pendidika, dan tahapan tersebut adalah:

Tahap sensorik (0-2 taltul)
anak anak pada tahap ini pada memperoleh pengalam melalui perubahan fisik (gerakan anggota tubuh) dan sensasi (koordinasi sensorik).
Tahap pra operasi (2-6 winn)
pada tahapan ini merupakan tahapan perorganisasian tindakan tertentu. Istilah oprasional yangb digunakan disini berbentuk prilaku kognitif, seperti pengklasifikasian sekumpulan objek.
Tahap operasi konkrit (6-12 tahun)
Pada tahap ini, anak anak lebih memahami operasi logis dengan bantuan objek tertent, sehingga kemampuan ini diwujudkan dalam pemahaman konsep kekal, keamampuan mengklasifikasikan dan beradaptasi, dan kemampuan mengamati objek secara objektif dari berbgai sudut, sehingga kemampuan berpikir tidak dapat berubah.
Tahap operasi formal 912 Tahun ke atas)
Tahap ini ialah tahap akhir dari pengetahuan akahir dari perkembangan kesadaran kualitas. Anak anak pada tahap ini dapat menalar tentang hal hal yang abstrak.

Jerome Brunner
Jeromo bruner lahir pada tahun 1915. Jeromo bruner adalah seorang psikolog di universitas Harvard di Amerika serikat, yang dikenal satas konstribusinya pada studi penulisan teoritis. Ia sangan mendorong pada komonitas pendidikan untuk memperhatikan pentingnya mengembangkan ide. Jeromo bruner berfokus pada pengembangan kognitif manusia dan cara orang belajar atau memperoleh pengetahuan.                  
Bruner menyatakan bahwa pelajar lebih bergantung pada bagaimana seseorang mengatur pada berita atau informasi daripada usia. Hipotesis teori ini ialah bahwa setiap orang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang disusun dalam berbentuk struktur kognitif. Jika topik atau informasi baru sesuai dengan struktur kognitif maka proses pembelajaran akan berjalan dengan baik. Jika materi dan informasi berjalan dengan baik maka proses pembelajaran akan menyesuaikan dengan struktur kognitif yang telah dipertahankan dan dibentuk dalam otak manusia sehingga berdasarkan pemahaman dan pengalaman sebelumnya.

Berdasarkan pandangan jerome bruner ialah pandangan piaget  bahwasan nya anak harus berperan aktif dalam pembelajarannya dikelas, maka oleh karena itu bruner menggunakan apa yang disebutnya “pembelajaran penemuan” dengan kemungkinan siswa yang mengatur meteri yang diteliti dalam bentuk akhir. Prosedur ini berbeda dengan menerima penbelajaran atau penjelasan mengajar, dalam menira pembelajaran atau dengan pengajaran penjelasan bahwasannya guru menjelaskan semua informasi dan siswa harus mempelajari nya semua informasi yang telah disampaikan. Penemuan bruner: potensi intelektual meningkat, imbalan intrinsik lebih sekedar imbalan eklksternal. Bahagaimana car amenemukan siswa yang pandai dalam menemukan metode pembelajaran. Siswa yang lebih suka mengingat informasi. Dan makna teori belajar dalam proses pembelajaran adalah memberikan contoh konsep yang diajarkan.

Kurt Lewin
Kurt Lewin mengembangkan teori pembelajaran domain kognitif dengan berfokus pada kepribadian dan psikologi sosial. Levine percaya bahwa belajar ialah hasil dari perubanhannya strukturkognitif. Levine sudah percaya bahwa prilaku seseorang ialah hasil dari interaksi kekuatan pribadi (seperti halnya tujuan, kebutuhan tekanan psikologis) dan kekuatan pribafi (seperti halnya tantangan dan masalah).

Bagi lewin, pemahaman tentang prilaku manusia harus slalu dikaitka dengan konteks lingkungan atau tempat prilaku tertentu yang ditampilkan. Pada intinya teori (medan) ini berusaha untuk mendeskripsikan bagai mana lingkaran (medan) yang seseorang mempengaruhiprilakunya. Padahal, teori medan sangat mirip dengan konsep “gesltalt” dalam psikologi, yang meyakini bahwa keberadaan bagian atau elemen tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Seperti halnya jika kita melihat sebuah bagunan, maka kita akan melihat batu bata dan semen, bingkai, dan kaca secara terpisah. Demikian pula jika ia mempelajari prilaku manusia secara individu, tidak peduli dilingkungan mana individu itu berbeda, maka kita tidak akan dapat melihat individu itu sndiri. Misalnya, seorang anak yang tampak agresif karena ia berada dalam lingkungan yang agresif, maka ia akan  juga termasuk orang yang agresif.

ciri ciri utama teori medan lewin:
Prilaku adalah fungsi bidang yang ada pada saat prilaku terjadi.
Analisis, dimulai dengan situasi secara keseluruhan, memisahkan setiap komponen darinya.
Orang tertentu dalam situasi tertentu dapat dijelaskan dengan cara tertentu matematis. Bidang didefinisikan sebagai “seluruh keberadaan fakta yang dilihat saling beruntung”

Wolfgang Kohler
Wolgag kohler lulus dari universitas berlin di reval, Estonia pada 21 januari 1887, dan kemudian bekerja sebagai asisten werhwimwr di Akademi frankruft bersama koffka.  Dari tahun 1913 hingga 1920. Dia adalah direktur institut Antropologi tenerife, kepulauan canary. Selama perang dunia pertama, dia tinggal dipulau itu selama 4 tahun. Ia mempelajari prilaku simpanse di pulau ini. Hasil penelitian kemudian diterbitkan dalam buku penting “The mind of the ape” (1924). Ini berisi informasi tentang eksperimennya pada simpanse untuk menguji berbagai masalah pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun