Setiap hari, jutaan cangkir kopi disajikan di berbagai tempat, mulai dari kedai kopi hingga rumah tangga menghasilkan tumpukan ampas yang seringkali berakhir di tempat pembuangan sampah. Padahal, salah satu jenis limbah organik dari ampas kopi ini memiliki banyak manfaat meskipun tampak sepele. Konsumsi kopi di Indonesia terus meningkat, mengakibatkan peningkatan limbah ampas kopi. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa ampas kopi kaya akan nutrisi dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari pupuk organik hingga bahan baku produk baru seperti briket. Â
Melihat potensi ini, sekumpulan mahasiswa Agribisnis Universitas Muhammadiyah Bandung berinovasi dengan menciptakan Baradaya, sebuah produk briket ramah lingkungan berbahan dasar ampas kopi. Melalui inovasi ini, mereka tidak hanya mengurangi volume limbah dengan mengubah ampas kopi menjadi briket, tetapi juga membuat produk yang ramah lingkungan sebagai sumber energi alternatif. Program-program ini tidak hanya meningkatkan pengelolaan limbah tetapi juga mendukung keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.
Baradaya terbuat dari campuran ampas kopi kering, arang kayu halus, dan tepung tapioka sebagai perekat alami. Kombinasi bahan ini menghasilkan briket yang padat, mudah dinyalakan, dan memiliki waktu bakar yang relatif lama. Tidak hanya itu, briket Baradaya juga menghasilkan asap yang lebih sedikit dibandingkan bahan bakar konvensional, sehingga lebih ramah terhadap lingkungan dan kesehatan. Dengan memanfaatkan limbah dan mengubahnya menjadi produk yang bermanfaat, para mahasiswa ini membuktikan bahwa inovasi tak harus mahal atau rumit
"Ampas kopi itu ternyata banyak kandungan yang bikin dia gampang nyala pas dibakar, kayak karbon dan zat lain yang mendukung pembakaran," jelas Tubagus Fauzan Akmal dari tim pengembangan briket.
"Yang paling enak sih, bahan bakunya murah banget. Kebetulan kita selalu dapet gratis dari kedai kopi, hehe. Jadi selain ngurangin sampah, kita juga bisa bantu kasih nilai lebih ke pelaku usaha kopi. dengan limbah yang biasanya mereka dibuang gitu aja." lanjutnya.
Baradaya hadir sebagai solusi energi alternatif, khususnya di tengah meningkatnya kebutuhan akan bahan bakar ramah lingkungan
Melalui pengembangan produk ini, Baradaya berpotensi membuka peluang usaha baru di sektor energi terbarukan dan pengolahan limbah, terutama di daerah yang belum sepenuhnya terjangkau oleh energi konvensional. Dengan proses produksi yang relatif sederhana dan bahan baku yang mudah ditemukan, Baradaya dapat  oleh masyarakat luas sebagai alternatif penghasilan tambahan maupun solusi energi sehari-hari.
Menurut salah satu pengguna, Muchammad Bio Almujibya, briket Baradaya memberikan kesan yang cukup positif.
"Briketnya bagus, ada aroma khas kopi, dan mudah menyala. Tapi ukurannya menurut saya masih kurang besar," ungkap Bio saat mencoba produk tersebut.
Meskipun begitu, ia tetap memberikan penilaian baik. "Tapi masih jauh lebih bagus dibandingkan briket yang pernah saya pakai sebelumnya," tambahnya.
Inovasi briket Baradaya membuktikan bahwa limbah bukanlah akhir dari sebuah proses, melainkan bisa menjadi awal dari solusi yang berkelanjutan. Melalui pendekatan sederhana namun berdampak besar, mahasiswa Agribisnis Universitas Muhammadiyah Bandung berhasil menghadirkan alternatif energi terbarukan yang ramah lingkungan, bernilai ekonomis, dan mudah diterapkan oleh masyarakat. Baradaya tidak hanya menawarkan produk, tetapi juga membawa pesan penting tentang kesadaran lingkungan, kreativitas pemuda, dan potensi besar dari pengolahan limbah.
Inovasi pembuatan briket ampas kopi diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani kopi dan mengurangi limbah, sekaligus menjadi solusi ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah, produk ini berpotensi mengurangi emisi karbon dan mendukung keberlanjutan energi terbarukan. Dengan dukungan yang tepat, inovasi seperti ini berpotensi berkembang lebih luas dan menjadi bagian dari upaya nyata menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI