Virus korona pertama kali terkonfirmasi di Wuhan yang merupakan bagian dari negara China pada akhir tahun 2019. Penyebaran virus ini sangatlah mudah karena hanya melalui droplet dari orang yang positif terpapar saja sudah bisa menginfeksi individu lain. Tidak heran, dalam kurun waktu yang tidak lama, virus ini bisa melanda hampir seluruh negara di dunia.
Di Indonesia sendiri, pada tanggal 2 Maret 2020, presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa terdapat dua orang pertama yang telah terpapar virus korona. Bertambah hari kurva pencatatan kasus terinfeksi virus ini kian meningkat tajam. Hal tersebut lantas menimbulkan huru-hara di tengah masyarakat karena masing-masing tentunya ingin menyelamatkan diri dari bahaya virus korona.
Tidak tinggal diam, pemerintah pun turun tangan untuk mengatasi kekacauan yang berada di tengah masyarakat. Berbagai upaya dilakukan untuk menekan angka penyebaran virus korona. Salah satunya adalah dengan melakukan pembatasan terkait aktivitas masyarakat seperti mengalihkan kegiatan pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (daring) dan juga mengalihkan pekerjaan di kantor menjadi bekerja dari rumah (work from home).
Untuk para murid yang memang telah terfasilitasi sedemikian rupa oleh orang tuanya tentu ini bukan permasalahan rumit. Bagi mereka yang tinggal di daerah pelosok dengan segala keterbatasan yang mereka miliki seperti masalah finansial, akses internet, gagap teknologi, dan sebagainya menjadi permasalahan yang sangat sulit untuk dipecahkan. Begitu pun bagi para pekerja yang kerjaan sehari-harinya berhadapan dengan layar komputer, tentu hal ini bukanlah masalah besar. Namun hal ini menjadi satu masalah besar bagi pekerja lain seperti para pekerja pabrik, pekerja bidang transportasi, buruh harian lepas, dan lain sebagainya. Belum lagi banyak perusahaan yang secara besar-besaran dan terang-terangan melakukan pengurangan pekerja untuk menekan biaya produksi agar perusahaan bisa tetap berjalan meskipun lambat.
Pembatasan aktivitas membuat roda perekonomian berjalan sangat lambat bahkan cenderung berhenti pada saat itu. Kehilangan pekerjaan dengan tidak memiliki tabungan membuat banyak orang tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya bahkan untuk sekadar makan dan membeli vitamin. Memutar otak untuk memikirkan jalan keluar rasanya sangatlah sulit karena waktu itu hidup seperti sedang dipenjara.
Waktu terus berjalan dan penelitian terus dilakukan hingga akhirnya pemerintah pun meluncurkan program vaksinasi sebagai upaya lebih untuk meningkatkan imunitas masyarakatnya. Vaksinasi dimulai dari orang-orang yang bekerja langsung di fasilitas layanan kesehatan, pelayanan publik, usia lanjut, hingga masyarakat umum. Program ini dinilai efektif karena sejak pemberian tahap pertama pun dapat terlihat bahwa jumlah penyebaran mulai stabil dan dapat dikendalikan.
Berbagai upaya telah dilakukan hingga kondisi perlahan menunjukkan hasil yang positif. Segala pembatasan aktivitas yang semula terjaga ketat mulai dilakukan pelonggaran dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Tiap individu dari masyarakat pun harus kembali berupaya untuk mengusahakan kesejahteraan atas hidup mereka setelah dihantam badai pandemi. Disini peran pemerintah lagi-lagi dibutuhkan untuk melakukan berbagai usaha agar kesejahteraan tersebut bisa diperoleh lagi oleh masyarakatnya.
Satu hal yang pasti, berbagai upaya yang akan dilakukan perlu sebuah perencanaan yang sangat matang. Perencanaan dibutuhkan untuk memetakan siapa saja yang menjadi sasaran, agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan bantuan-bantuan. Mengingat perbaikan kesejahteraan ini melibatkan banyak sekali masyarakat yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Di dalam perencanaan tersebut penting sekali untuk membentuk tim pengawas pelaksanaan. Dikatakan penting karena hal ini merupakan upaya menghindari tangan-tangan jahat oknum pelaku yang berusaha meraih keuntungan pribadi dengan mengambil hak yang telah menjadi peruntukkan rakyat. Meskipun memang rasanya hal tersebut mustahil dihindari, tetapi setidaknya kejahatan oknum dapat diminimalisir seminim mungkin.
Lantas, usaha apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk memulihkan keadaan pasca pandemi virus korona?
Pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk menggelontorkan dana-dana bantuan sebagai perlindungan sosial untuk pemulihan ekonomi negara. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya kebijakan sosial untuk meluncurkan program-program bantuan. Adanya Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, Bantuan Langsung Tunai (BLT), hingga pemberian subsidi listrik.
Upaya lain adalah dengan memberikan insentif pajak untuk menyelamatkan para pejuang UMKM. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto
mengatakan bahwa pajak dari pelaku UMKM akan ditanggung pemerintah. Tidak hanya itu, pelaku UMKM juga diberikan subsidi bunga serta pemberian pinjaman sebagai modal usaha.
Program padat karya juga tidak luput dari perhatian pemerintah. Pemerintah pusat menggelontorkan anggaran yang tidak sedikit untuk pengembangan program padat karya. Hal ini dilakukan dengan memberikan pinjaman dana serta cadangan dana alokasi khusus (DAK) kepada pemerintah daerah.
Sebagai masyarakat juga tidak boleh hanya berpangku tangan dengan berharap mendapat bantuan terus-menerus. Di era yang serba digital, masyarakat harus bisa lebih aktif dalam memprioritaskan pendidikan literasi digital. Peningkatan skill dan pengetahuan harus terus diasah agar tidak mudah terombang-ambing oleh arus digitalisasi. Pemerintah pun telah mendukung hal ini dengan meluncurkan program Kartu Prakerja untuk para pencari kerja agar bisa mengasah potensinya dan bisa memunculkan inovasi-inovasi baru hingga bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
Dari pembahasan diatas, dapat terlihat bahwa pemerintah sudah mengupayakan berbagai hal dengan menggunakan pendekatan dengan berbasis pada pengelolaan sumber yang bertumpu pada masyarakat. Dari sisi masyarakatnya sendiri harus lebih aktif dalam memberikan respon terhadap upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk kembali mencapai kelayakan dan kesejahteraan atas hidupnya. Berbagai pihak harus saling bergandengan tangan agar tujuan dari sebuah perencanaan bisa tercapai dengan maksimal.
Kontributor Foto:
Kristian Suryatna
Sumber Foto:
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI