Corrective MaintenanceMemperbaiki bug dan kesalahan sistemMemperbaiki error 500 pada sistem loginAdaptive MaintenanceMenyesuaikan perangkat lunak dengan lingkungan baruUpdate sistem untuk kompatibilitas dengan Android 14Perfective MaintenanceMenambahkan fitur atau meningkatkan efisiensiMenambahkan fitur pencarian cepat pada dashboardPreventive MaintenanceMencegah kegagalan di masa depanRefactoring kode lama yang kompleks
Studi Kasus: Sistem Manajemen Rumah Sakit
Dalam implementasi sistem manajemen rumah sakit, adaptive maintenance dibutuhkan saat ada pembaruan peraturan pemerintah tentang standar rekam medis elektronik. Sistem harus diperbarui agar tetap relevan dan legal. Selain itu, corrective maintenance juga diperlukan saat ditemukan bug dalam modul penjadwalan dokter.
B. Strategi Manajemen Pemeliharaan
Untuk menjaga keberlanjutan sistem dalam jangka panjang, pemeliharaan harus dilakukan dengan strategi yang terstruktur dan sistematis.
1. Refactoring
Refactoring adalah proses merapikan dan menyusun ulang kode tanpa mengubah perilaku eksternal. Tujuannya adalah membuat kode lebih mudah dipahami dan dikelola.
2. Reverse Engineering
Strategi ini digunakan untuk memahami perangkat lunak yang dokumentasinya kurang atau tidak tersedia. Dengan cara membedah dan menganalisis komponen, tim pengembang dapat mengetahui struktur internal sistem.
3. Reengineering
Merupakan strategi besar yang melibatkan analisis ulang, desain ulang, dan implementasi ulang sistem agar menjadi lebih efisien dan modern.
Tabel Perbandingan Strategi
Strategi Pemeliharaan Deskripsi Kelebihan Kekurangan
RefactoringMerapikan struktur kode tanpa mengubah fungsiMeningkatkan keterbacaan & maintainabilityTidak menambah fitur baruReverse EngineeringMenganalisis sistem untuk memahami cara kerja internalBerguna untuk sistem tanpa dokumentasiProses memakan waktuReengineeringMendesain ulang sistem secara menyeluruhMeningkatkan performa dan arsitekturBiaya dan waktu tinggi