Mohon tunggu...
Ai Sumartini Dewi
Ai Sumartini Dewi Mohon Tunggu... Guru - Humanis, pekerja keras, dan ulet

Hidup yang singkat hendaknya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat baik bagi diri sendiri ataupun orang lain. Menulis merupakan salah satu kebermanfaatan hidup. Dengan menulis kita merekam jejak hidup dan mengasah otak supaya tetap tajam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rintangan Pertama

14 Januari 2021   20:12 Diperbarui: 14 Januari 2021   20:15 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Oh iya, sini masuk," ujar ibunya Agus.

Tampak Agus tergeletak di tempat tidur ditemani oleh ibunya. Agus tertidur karena sudah diberi obat untuk istirahat dan penahan sakit, begitu penjelasan ibunya.

"Gimana ceritanya Bu?" tanya Lia penasaran.

Ibunya bercerita bahwa subuh itu Agus mau mandi seperti biasanya. Hanya entah kenapa tiba-tiba terdengar suara ngegubrak dan Agus terjatuh. Ibunya panik karena Ayahnya sedang keluar kota. Lalu memanggil Pak RT dan diantarnya ke rumah sakit karena Agusnya tidak bisa berjalan. Kakinya tidak bisa digerakkan. Begitu penjelasan ibunya.

Selesai ibunya bercerita, Agus terbangun dan kaget didatangi teman-temannya.

"Loh kok kalian tahu aku di sini?" tanya Agus.

"Ih kamu, kita kan teman," jawab Lia. "Teman yang baik itu akan tahu di mana temannya," Lia berseloroh.

Agus tertawa kecil sambil memandang teman-temannya. "Aku gak apa-apa kok, besok juga sekolah," kata Agus. Teman-temannya tertawa.

"Agus ... Agus gimana mau sekolah itu tangan kamu aja masih diinfus," kata Astri.

"Dah kamu enggak usah mikir dulu sekolah, yang penting sehat dulu," kata Hani menimpali Agus.

"Iya deh iya," kata Agus sambil melihat tangannya yang masih terinfus. Dalam hatinya dia ingin segera sembuh supaya bisa cepat menyelesaikan reviewnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun