Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hikmah Tahun 2023: Buang Pikiran Negatif, No Life is Perfect!

4 Januari 2024   07:15 Diperbarui: 4 Januari 2024   07:50 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi refleksi diri I sumber: pexels.com/Daria Obymaha

Setiap orang selalu memiliki harapan, menginginkan kehidupan yang baik. Memimpikan pernikahan sempurna, mendapatkan pria idaman, dengan hidup yang penuh kebahagiaan dan tercukupi materi. Namun, kehidupan nyata tak pernah seindah itu.

Selalu ada ujian yang silih berganti akan diterima semua orang. Selalu ada pilihan dan keputusan yang harus diambil seseorang untuk menjalani hidup. Selalu ada konsekuensi yang diterima orang dengan keputusan yang diambil.

Selalu ada komitmen yang harus dijaga untuk mempertahankan suatu hubungan. Semua menjadi proses yang tidak instan, tetapi pasti terus mempengaruhi cara pandang dan pikiran kita.

Lonceng pergantian tahun sudah berbunyi. Kembang api, petasan, dengan segala keramaian di kota dan tempat wisata menjadi saksi nyata kemeriahan pergantian tahun. Walaupun tahun 2023 telah berakhir, akan selalu ada tahun-tahun berikutnya yang menanti dengan segudang tanda tanya.

Lalu, apa Hikmah Tahun 2023 yang saya dapatkan?

Pengalaman asam tahun 2023

Tahun 2022-2023 menjadi tahun yang cukup berat bagi keluarga saya. Keputusan yang saya dan suami ambil bersama, mengubah hidup keluarga. Berawal dari keputusan berani, membangun rumah sederhana dengan tabungan seadanya, sampai keputusan saya untuk berhenti kerja sementara.

Tahun 2021 akhir kami memutuskan membangun rumah sederhana di tanah kosong milik kami. Awal Februari 2022 rumah sudah kami tempati, dengan keadaan yang serba apa adanya. Sejak awal, kami sudah menduga, perubahan hidup perlahan akan terjadi ketika memutuskan membangun rumah.

Februari 2023, saya berhenti kerja karena ingin fokus memberikan ASI eksklusif pada anak kedua minimal sampai berusia dua tahun. Kurangnya kedekatan pada anak pertama karena kesibukan pekerjaan dulu, menjadi alasan utama saya berani mengambil keputusan itu.

Awalnya semua masih terlihat biasa, kehidupan berjalan seperti biasanya. Namun, seiring berjalannya waktu membuat kami memahami bahwa keputusan kami memiliki risiko yang berdampak pada finansial keluarga. Pengalaman ini terasa sangat asam pada tahun 2023, tetapi kami yakin keputusan ini sudah tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun