Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu yang Berbeda di Belakang

22 Desember 2023   17:33 Diperbarui: 22 Desember 2023   18:01 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ibu dan anak I sumber: pexels.com/Andrea piacquadio

Seolah mimpi kini aku menjadi ibu
Mengolah rasa kasih untuk sulung dan bungsu
Mendekap erat tubuh mereka dengan bahagia
Mendidik menjadi anak sederhana penuh cinta

Saat menoleh ke belakang,
Aku melihat sosok ibu yang berbeda
Ibu yang semakin menua,
Namun tak pernah mengeluh lelah

Air mengalir deras dari mata,
Membasahi pipi seperti hujan
Walau ku usap berkali-kali,
Air mata terus membasahi wajah

Bukan sedih karena duka,
Tetapi haru atas perjuangan ibunda
Bukan marah karena jarang bertemu,
Tetapi menyesal telah membuat luka

Aku bukan ibu yang sempurna
Hanya belajar menjadi ibu biasa
Tak pernah bisa menggantikan ibunda
Luka, lelah, risau, sedih, marah bersembunyi dalam senyumnya


Walau tak pernah berkata rindu,
Ingin kupeluk bunda dalam dekapan
Aku menyadari hal yang lama terlupakan,
Mengucapkan kata terima kasih dan sayang

Semakin tua aku sadar,
Betapa besar cintamu untuk kami berempat,
Sekarang ingin ku balas kasih sayangmu,
Dengan bahagiamu bersama cucu tercinta

Teruntuk ibunda,
Kami tak pintar menyusun kata,
Kami tak pandai mengekspresikan rasa,
Kami hanya sangat menyayangimu bunda

Selamat Hari Ibu, Bunda

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun