Berbeda dari diseminasi biasa, kegiatan ini secara khusus ditujukan kepada para guru SD di lingkungan SD Negeri Talun Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat. Para peserta yang terdiri dari guru kelas I hingga VI, termasuk Guru PAIdB, Guru PJOK dan kepala sekolah, terlibat aktif dalam sesi pelatihan, praktik langsung, dan diskusi pedagogis.
Menurut Asep Saiful Alfazr, kegiatan ini dirancang bukan hanya sebagai presentasi hasil inovasi, tetapi sebagai ruang belajar bersama guru. "Kami tidak datang untuk menggurui, tapi untuk berbagi dan belajar dari pengalaman Bapak/Ibu guru yang selama ini sudah luar biasa di lapangan," ungkapnya.
Sementara itu, Ai Patimah Sahra menekankan pentingnya kolaborasi lintas jenjang dalam membangun transformasi pembelajaran. "Pembelajaran sains di SD bisa jadi sangat menarik dan bermakna kalau kita kemas dengan pendekatan yang dekat dengan kehidupan siswa dan menggunakan media yang interaktif. Guru SD bisa menjadi agen perubahan utama," tuturnya.
 Deep Learning di Kelas IPA: Dari Hafalan ke Pemahaman Bermakna
Materi yang diangkat dalam diseminasi ini adalah dua topik dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu:
- WUZARU (Wujud Zat dan Perubahannya) (kelas IV): Disajikan dalam bentuk visualisasi proses perubahan zat melalui gambar bergerak dan kegiatan digital interaktif.
- Rantai Makanan (kelas V): Mengintegrasikan animasi, video interaktif, kuis reflektif, dan simulasi ekosistem sederhana.
Multimedia pembelajaran yang diperkenalkan menggunakan prinsip deep learning, yaitu mendorong siswa untuk memahami konsep secara mendalam, menghubungkan dengan pengalaman mereka, dan mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
Para guru diajak mengeksplorasi langsung isi modul MPI, mencoba skenario penggunaan di kelas, serta membahas tantangan dan peluang integrasinya dalam pembelajaran sehari-hari.
Dari Simulasi ke Aksi: Guru Menjadi Subjek Pembelajaran
Kegiatan diseminasi tidak hanya bersifat presentatif, tetapi juga aplikatif. Peserta guru diajak untuk:
- Mengalami langsung penggunaan MPI seolah-olah menjadi siswa
- Menganalisis kekuatan dan keterbatasan multimedia dalam konteks kelas masing-masing
- Mencoba menyusun rencana pembelajaran (RPP) mini berbasis MPI yang berorientasi pada student-centered learning
- Merefleksikan pengalaman belajar sebagai bahan penyusunan inovasi pembelajaran mereka ke depan