Mohon tunggu...
Muhammad Ainurrohman
Muhammad Ainurrohman Mohon Tunggu... Lainnya - Ahli Pratama PKIP

Kepalangmerahan | Kesehatan | Habbit | Kebencanaan | Islamic Habbit

Selanjutnya

Tutup

Healthy

ISMKMI dan PN PAMI, Ketika SKM Dipecah dari Akarnya

2 Agustus 2018   07:56 Diperbarui: 2 Agustus 2018   08:43 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Ideologi menurut bahasa berasal dari kata Yunani "Oida" yang berarti pemikiran dan "logos" yang berarti ilmu dengan arti lebih lanjut yang dapat di interpretasikan sebagai kumpulan ide-ide yang dipelajari dan di telaah. dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah cara berpikir seseorang atau suatu golongan, ideologi juga menjadi suatu dasar dalil kebenaran atas setiap tindak-tanduk manusia, untuk itu setiap manusia yang lahir harus sesuai dan selaras dengan ideologi yang berada pada tempat tersebut. Hal itu juga berlaku kepada setiap orang yang datang dan berbaur dengan tempat tersebut karena sejatinya dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. 

Menurut Aaron dalam Firmanzah (2007: 83) ideologi terdapat dua macam yaitu merupakan sistem global terkait tindakan (mision) dan juga pemahaman (ism) dapat juga berbau agama yang sekularis, hanya saja ideologi merupakan konstruksi manusia bukan berdasar atas kewahyuan. Namun lebih dari itu penulis ingin mengajak berdiskusi dalam ruang lingkup pertama.

Pemahaman ideologi ini sangat bermacam-macam tergantung suatu komunitas/ negara/ kelompok profesi manapun yang mempunyai visi dalam mensejahterahkan anggotanya dan keluar mencari pengaruh. 

Penjabaran visi ini pun bermacam-macam karena setiap fokus, pengalaman, serta kepentingan orang sangat berbeda-beda dan tidak mudah untuk menyatukan kembali pada satu pemahaman tertentu. 

Sebelum berbicara lebih lanjut dalam masuk pembahasan kesehatan kembali penulis mengajak untuk memahami dasar teori kesehatan yang cukup populer dan menjadi rujukan bagi akademisi maupun profesi kesehatan dan kedokteran yaitu teori dari HL-Blum yang menyatakan derajat kesehatan ditentukan oleh genetik, sistem kesehatan, perilaku, dan lingkungan. Pembangunan sistem kesehatan termasuk kualitas pelayanan kesehatan harus bersifat holistic atau komprehensif baik biologis maupun sosial (Ryadi: 2016:25).

Kesehatan masyarakat yang menjadi ujung tombak pembangunan kesehatan di era milenial sejak MDGs diberlakukan dan berlanjut kebertugasannya melalui penjabaran yang lebih rinci di SDGs menjadikan tugas berat dan banyak kepentingan muncul.  

Kembali pada dasar teori yang dikemukakan oleh Bapak Kesehatan Masyarakat yaitu Winslow yang menyebutkan kesehatan masyarakat merupakan kombinasi antara teori (ilmu) dan praktik (seni) yang bertujuan untuk mengentaskan penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat) dengan melakukan tingkatan tindakan yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif (Notoatmodjo, 2011:10---11). 

Oleh karena itu sarjana kesehatan masyarakat ini tidak terpecah dan bekerja secara gotong-royong dalam membangun kesehatan yang lebih baik dan sejatinya sarjana kesehatan masyarakat tidak dapat bekerja secara mandiri jika tidak mempunyai tim strategis.

Dalam ruang lingkup professional terdapat dua organisasi profesi yang membawahi kesehatan masyarakat yaitu ikatan ahli kesehatan masyarakat Indonesia (IAKMI) serta perhimpunan sarjana dan professional kesehatan masyarakat Indonesia (PERSAKMI). 

Pada tingkat mahasiswa terdapat satu naungan ikatan organisasi mahasiswa sejenis (IOMS) yaitu ikatan senat mahasiswa kesehatan masyarakat indonesia (ISMKMI). 

ISMKMI sendiri didirikan di Makasar pada tanggal 24 Desember 1991 oleh lima institusi pendiri yaitu Universitas Hasanudin (UNHAS), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (UNDIP), dan Universitas Airlangga (UNAIR). 

Namun seiring perkembangan waktu, banyak hal baru disadari bahwasannya ISMKMI tidak berafiliasi pada organisasi profesi baik IAKMI maupun PERSAKMI, sehingga menjadikan IOMS ini anggotanya terhenti pada lingkup mahasiswa. Sedangkan kesejangan terjadi pada tingkat profesi yang belum tertata dalam kaderisasi geopolitik dalam memperkuat pengaruhnya baik IAKMI dan PERSAKMI.

Kekosongan ini lah yang dimanfaatkan baik oleh IAKMI dalam membangun kadernya sedari tingkat awal yaitu menginisiasi dalam terbentuknya pengurus nasional pergerakan anggota muda IAKMI (PN.PAMI) dengan digelarnya rakernas pertama pada tanggal 28-29 Januari 2017 di Tanggerang Selatan. 

Tantunya hal ini sejatinya menjadi awareness bagi ISMKMI dalam menjaga eksistensi dan pengaruhnya dalam tingkat mahasiswa, walaupun dalam hal ini penulis melihat hal yang lebih baik dan baru di tawarkan oleh PN.PAMI yaitu keberlanjutan pada tingkat profesi. 

Tentunya kedua IOMS ini nantinya akan berebut pengaruh dalam melanjutkan eksistensinya dalam dunia mahasiswa walaupun PN.PAMI belum mempunyai afiliasi pada kampus tertentu namun seiring perkembangan waktu mereka akan mempunyai banyak kader sehingga hal yang sangat dikhawatirkan adalah terpecahnya SKM dari akarnya karena pebedaan kepentingan di setiap IOMS.

Kedua IOMS ini nantinya akan saling klaim pengaruh dan sengketa anggota karena menganggap mempunyai ruang lingkup kerja di kesehatan masyarakat pada tingkat mahasiswa.

Terbentuknya PN.PAMI pun ditindak lanjuti oleh ISMKMI bukan sebagai ancaman, ISMKMI tidak melakukan tindakan represif apapun terkait kepentingannya. 

Untuk itu jangan pernah disalahkan jika nantinya ISMKMI akan hilang pengaruhnya dalam IOMS yang sejatinya sudah terstruktur rapih. Kekhawatiran penulis adalah kembali pada ranah kesehatan awam yang tidak tahu menahu tentang geopolitik yang terjadi pada tingkat profesi maupun IOMS yaitu sinergitas kerjasama antar SKM menjadi tidak solid lagi dan gampang tersulut oleh api kepentingan yang tidak ada titik temu. Untuk itu ISMKMI harus mengambil langkah tegas sebelum semuanya kadaluarsa dan menjadi biasa.

                    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun