Crypto (terutama stablecoin atau Bitcoin) dianggap sebagai cara untuk menjaga nilai uang di beberapa negara dengan inflasi tinggi atau depresiasi mata uang lokal.
Selain itu, beberapa investor menggunakan crypto sebagai diversifikasi portofolio mereka saat ekonomi tidak stabil atau krisis keuangan.Â
Resiko dan tantanganÂ
Meskipun ada banyak potensi, ada juga risiko, terutama bagi investor yang tidak siap.
1. Variasi Harga
Variasi harga yang ekstrim adalah karakteristik utama mata uang kripto. Berita berita, sentiment pasar, atau konflik geopolitik dapat langsung menyebabkan kenaikan atau penurunan nilai aset yang signifikan.
Investor harus siap untuk kehilangan banyak uang dalam waktu dekat.
2. Sistem Regulasi yang Tidak Stabil
Banyak negara belum memiliki undang-undang yang jelas tentang cryptocurrency. Mereka dapat dianggap sebagai aset keuangan, komoditas, sekuritas, pajak, perlindungan konsumen, AML, dll.
Perubahan regulasi yang tiba-tiba dapat berdampak besar pada biaya proyek dan kelangsungan hidupnya. Misalnya, pemerintah dapat melarang transaksi, menetapkan pajak, atau mewajibkan lisensi tertentu.Â
3. Keamanan dan Fraud
Risiko yang berkaitan dengan keamanan termasuk peretasan (juga dikenal sebagai hack) di bursa kripto atau dompet digital, pencurian kunci privat, atau kehilangan akses. Jika aset kripto hilang karena kesalahan pengguna, hampir tidak ada sistem hukum yang dapat memperbaikinya.
Penjualan koin awal (ICO) palsu, proyek yang hilang setelah mengumpulkan dana, penipuan ICO, dan token dengan klaim tinggi tanpa dasar teknis yang kuat
4. Skalabilitas dan Likuiditas