Oleh: Ainur Rohmah
Fokus pada Tujuan tidak semudah yang di ucapkan, berbagai macam kerikil akan turut serta mengikutinya, tikungan tajam akan menghadangnya, dari situlah keteguhan tujuan sedang di uji.
Semakin beranjak dewasa umur seseorang, semakin banyak pula pengalamannya. Pengalaman akan memberikan sebuah Keyakinan yang Baru, namun pengalaman juga dapat melenyapkan semua Keyakinan Lama yang sudah di rajut seseorang.
Berangkat dengan keyakinan, seorang manusia melanjutkan ke Perguruan Tinggi untuk menuntut ilmu agar bisa memberikan kontribusi terhadap pendidikan kelak, tidak menutup kemungkinan ada juga yang berangkat melanjutkan ke Perguruan Tinggi dengan keyakinan kalau lulus kuliah bisa mendapatkan pekerjaan yang baik.
Namun setelah lulus kuliah mereka tidak dibutuhkan di Masyarakat, ada juga yang sulit mendapatkan pekerjaan yang baik, lulus kuliah menganggur, dan ekspektasinya tidak sesuai dengan keyakinan awal yang tertanam pada diri mereka, sehingga memunculkan pengalaman baru pada diri mereka bahwa "untuk apa aku kuliah kalau aku tidak dibutuhkan di masyarakat, untuk apa aku kuliah kalau nyatanya sulit mendapat kerja", belum lagi ditambah dengan beban omongan keluarga dan tetangga sekitar, "eh lulus kuliah kok nganggur sih, malah yang nggak kuliah pintar cari uang". Dihadapkan dengan polemik seperti itu tentu akan melenyapkan keyakinan seseorang yang sudah di rajut sebelumnya.
Dari situlah keteguhan Tujuan sedang benar-benar di uji, apakah tetap mau fokus pada tujuan awal, atau berhenti dan meyakini pengalaman dan keyakinan baru yang di dapatkan itu, apakah masih sungguh-sungguh menginginkannya atau hanya sekedar ingin saja, ada hal yang perlu di ingat bahwa tidak ada pekerjaan dan usaha yang sia-sia, karena Allah pasti akan membalas sesuai dengan usahamu, dan sekecil apapun usaha pasti akan terasa efeknya. Dengan membelokkan jalan ceritanya Sang Maha kuasa ingin melihat seberapa Sabar dan Fokus kamu dengan Tujuanmu.
