Mohon tunggu...
Ainun Bie
Ainun Bie Mohon Tunggu... -

ini aq Ainun...

Selanjutnya

Tutup

Money

Jantung Pisang

11 Agustus 2011   03:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:54 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Bentuknya lonjong,berwarna merah,terdiri dari gelambir-gelambir,dan juga mepunyai saluran-saluran di setiap tepinya.Itulah jantung,Jantung kesukaan masyarakat pedalaman

Entah dari manakah asalnya nenek moyang menemukan jantung pisang lalu menjadikannya sebagai makanan. Awalnya kedengaran aneh, kenapa jantung pisang di jadikan makanan?

Jantung yang biasa di jadikan makanan adalah jantung yang usianya muda. Jantung yang tua akan terasa keras, maka ketika ingin  mengolahnya mereka terlebih dahulu harus mengelupasnya sampai ke lapisan yang dirasa muda dan tidak keras.

Uniknya jantung ini adalah ketika akan tumbuh buah, maka dengan sendirinya akan menghilang dan berganti dengan buah. Di setiap gelambirnya terdapat berjuta benang sari dan berkembang biak secara vegetatif.

Jantung tersebut bisa digunakan untuk membuat abon, sayur, dan sebagai isi risoles dan lumpia.

jantung pisang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Selain itu kata dia juga mengandung  protein, mineral terutama fosfor, kalsium, dan besi, serta sejumlah vitamin A, B1 dan C. Komponen penting lainnya yang terdapat pada jantung pisang adalah serat pangan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan, serat pangan sangat bermanfaat untuk memperlambat kecepatan pencernaan dalam usus sehingga aliran energi ke dalam tubuh menjadi tetap, memberikan perasaan kenyang yang lebih lama, membantu mengendalikan berat badan dengan memperlambat munculnya rasa lapar, mengurangi risiko penyakit jantung, serta mengikat lemak dan kolesterol.

Itulah dia Buah Jantung Pisang…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun