Dari penjabaran diatas, baik tipe kepribadian esktrovert maupun introvert masing-masing memiliki perbedaan sifat, cara berpikir, perilaku, dan cara berinteraksi dengan sekitarnya, sehingga dapat dilihat bahwa tipe kepribadian yang dimiliki oleh seseorang ikut berperan bagaimana seseorang melakukan interaksi dengan lingkungannya termasuk dalam penerimaan sosial. Berikut hal-hal yang perlu dipahami dalam mengembangkan kepribadian di tiap tipe:
- Pola Asuh
 Kepribadian terbentuk sejak kita masih kecil dan dalam masa pertumbuhan itu kita diasuh, diajarkan bagaimana cara menjalani hidup oleh keluarga kita. Jadi pola asuh yang baik mampu membentuk kepribadian yang baik pula. Orang tua yang tanggap ialah yang mengetahui kepribadian sang anak dan mengembangkannya sesuai minat, bakat, dan kemampuan.
Pada tipe kepribadian introvert jangan menggunakan didikan otoriter, yaitu membuat peraturan yang bila anak melanggar akan dihukum, itu akan membuat sang anak takut, merasa terbatasi dan tidak mampu eksplorasi dalam mengembangkan kepribadiannya. Berkomunikasilah sesering mungkin dengan sang anak karena dengan itu sang anak akan merasa nyaman dalam berkomunikasi dengan orang luar juga.
    Pada tipe kepribadian ekstrovert biarkan dia bereksplorasi namun jangan terlalu bebas, batasi mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Berikan istirahat pada sang anak karena lelahnya seorang ekstrovert tidak akan terlihat hanya dari senyuman. Dukung dan beri pengarahan di bidang yang ia minati. Jangan biarkan sang anak melakukan kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri.
- Pahami Kelemahan
Beberapa orang ada yang masih bingung dengan apa kelemahan yang dimilikinya. Padahal hal itu sangat penting diketahui untuk dapat mengembangkan kepribadian kita. Sudah banyak situs internet yang mengajarkan kita bagaimana cara mengetahui kelemahan dilihat dari berbagai cara. Setelah mengetahui apa kelemahan itu maka langkah selanjutnya cari tau bagaimana cara kta mengatasi dan melawan kelemahan itu mengubahnya menjadi kelebihan.
      Sebagai contoh tipe introvert lemah dalam berkomunikasi sehingga kekurangan informasi-informasi penting yang ada di lingkungan sekitar. Sehingga berusahalah mencari kevalidan informasi dengan bertanya kepada orang lain. Cobalah tidak berprasangka buruk kepada mereka saat melihatmu dan fokus pada hal yang ingn kau lakukan.
Pada tipe ekstrovert lemah dalam menjaga lisan atau perkataan entah yang baik atau buruk sehingga membuat beberapa orang merasa terganggu. Maka hendaknya pahami situasi dan cobalah memahami karakteristik lawan bicara lalu aturlah kata sebaik mungkin agar orang lain tidak merasa tersinggung.
- Berpikir Terbuka
    Setelah beranjak dewasa maka hendaklah pikiran dan kepribadian kita mulai matang, kita sudah mengetahui mana yang benar mana yang salah, namun ada beberapa orang yang terjebak pada kenikmatan kehidupan anak-anak yang tidak mau berpikir dewasa, egois, sombong, semaunya sendiri dll. Maka hendaklah kita berpikir terbuka tehadap informasi-informasi baru dalam memahami tiap permasalahan kehidupan.
    Pada tipe intovert hendaknya sudah tidak malu dalam berkomunikasi karena itu adalah kunci bersosialisasi dalam kehidupan, tidak usah dipikirkan perkataan dari orang-orang sekitar bila mereka mengejekmu, bila ada yang berkomentar tentang kesalahanmu maka janganlah marah dan jadikan evaluasi untuk pengembangan kepribadianmu kedepannya.
    Pada tipe ekstrovert hendaknya dapat menjaga lisan dan tidak mencampuri urusan orang lain karena tiap irang memiliki batasan masng-masing. Jangan langsung menilai orang namun pahai situasi sang lawan bicara juga.
- Toleransi
Satu kata yang terlihat ringan diucap namun sulit dilakukan. Toleransi dapat dimulai dari menghargai dan menghormati seseorang, anak muda ada sudah berpikiran dewasa, orang dewasa ada jga yang masih berperilaku seperti bocah, diam tidak berarti cupu, tertawa tidak melulu bahagia. Maka jangan menilai orang hanya dari luarnya saja, maka cobalah pahami keadaan mereka dan bertoleransilah.