Pedapat  jahm yang berkaitan dengan persoalan teologi adalah sebagai berikut:
Manusia tidak mampu untuk berbuat apa-apa. Ia tidak mempunyai daya, tidak mmpunyai khendak sendiri, dan tudak mempunyai pilihan.
Syurga dan neraka tidak kekal. Tidak ada yang kekal selain tuhan.
Imam adalah ma'rifat atau membenarkan dalam hati. Dalam hal ini pendapatnya sama dengan aliran kaum murji'ah.
Kalam tuhan adalah mahluk. Alla maha suci dari segala sifat dan keserupaan dengn manusia seperti berbicara , mendengar dan melihat.
Ja'ad bin Dirham, adalah seorang maulana bani hakim, tinggal di damakus. Ia dibesarkan dalam lingkungan kristen yang senang membicarakan tentang teologi. Dokrin pokok  ja'had secara umum sama dengan fikiran jahm Al-Ghuraby yang menjelaskan sebagai berikut:
Al-quran itu adalah mahluk, oleh karena itu dia baru. Sesuate yang baru itu tadak dapat disifatkan kepada allah.
Allah tidak mempunyai sifat yang serupa dengan mahluk, seperti berbicara, melihat dan mendengar.
Manusia terpaksa oleh allah dalam segala-galanya.
Berbeda juga dengan jabariyah ekstrim, jabariyah moderat . Diantara pendapatnya adalah sebagai berikut:
Tuhan menciptakan segala perbuatan manusia, tetapi manusia mengambil  bagian atau peran dalam mewujudkan perbuatan-perbuatan itu. Itulah yang disebut kasab dalam teori Al-Asy'ry.