Pada kodratnya anak-anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda ada yang ahli matematika, ahli seni, ahli biologi, dll
Banyak orangtua yang justru tak tau atau tak sadar bahwa perilakunya terhadap anak justru memaksanya untuk berbuat diluar kemampuannya
Ada anak-anak pada usia 4 sampai 5 tahun ia belum bisa membaca dan ada anak pada umur tesebut sudah bisa membaca bahkan sudah bisa berhitung dan seolah-olah orang tua membanding-bandingkan kenapa anak saya belum sedangkan si A sudah? Lalu memarahi anaknya dan menuntut anaknya harus dan cepat bisa sesuai keinginan orangtuanyaÂ
Tanpa sadar orangtua sudah menekan anaknya menekan pemikirannya, membuat anak-anak justru menjadi anak yang pemberontak karena berbanding kebalik dengan apa yang diinginkan mereka
Seperti contoh dalam kehidupan nyata, saya punya teman bisa disebut si B ia sangat menyukai dunia seni dan tepatnya adalah melukis saya akui lukisannya sangat indah di pandang namun ada yang sangat miris jika saya mendengar ceritanya ia ingin memasuki universiras seni namun orangtuanya tak memperbolehkan, orangtuanya malah ingin jika anaknya masuk di kedokteran, sekuat-kuatnya ia menolak tetap saja ia tak mungkin bisa melawanÂ
Cerita diatas mencerminkan bahwa anak-anak memiliki kemampuan sendiri dalam bidangnya jangan pernah membanding-bandingkan, bisa saja anak kita lebih baik dan lebih berbakat dari orang yang dibandingkannya, Allah SWT telah menciptakan kemampuan yang berbeda-beda kepada umatnya dan pastinya saling melengkapi