Mohon tunggu...
Aini Masruroh
Aini Masruroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030130

. . .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bosan Rebahan, Coba Tekuni Usaha Sampingan

26 Juni 2021   10:18 Diperbarui: 26 Juni 2021   10:20 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret sepatu sebelum dan sesudah dicuci. Dokpri

Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap segala sektor atau bidang kehidupan masyarakat. Salah satunya, banyak perusahaan yang terpaksa merumahkan sebagian karyawannya atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat badai pandemi yang kemudian memunculkan usaha-usaha baru di masyarakat.

Namun, kali ini berbeda. Bukan dari PHK sehingga terbit sebuah usaha. Seperti yang kita ketahui, bukan hanya perekonomian yang terdampak akibat pandemi Covid-19 tetapi juga berdampak pada bidang pendidikan. Kegiatan belajar mulai dari tingkat TK sampai kuliah pun diberhentikan dan diganti dengan sistem belajar di rumah.

Tidak heran, jika para mahasiswa pun didorong rasa bosan dan terdorong untuk mencari kegiatan yang lebih produktif daripada hanya rebahan. Mencari dan menekuni peluang bisnis sampingan salah satunya. Apalagi sudah umum rasanya jika mahasiswa selalu ingin memiliki penghasilan tambahan sambil kuliah.

Seperti halnya yang dilakukan oleh Angga Nur Rizky Habibi. Pria yang akrab disapa Angga itu merintis usaha di bidang jasa cuci sepatu di desanya yang diberi nama Towet Shoes yang berada di Jl. Toba No. 36, Pecangakan, Mujur Lor, Kec. Kroya, Cilacap.

Angga menceritakan awal mula mendirikan usahanya. Dia mengatakan usaha yang memberikan solusi akan kebutuhan perawatan sepatu itu berawal dari rasa bosan dan peluang pasar hingga melakukan mini riset dan mantap membuka usaha Towet Shoes di kala pandemi ini.

“Jadi, awalnya kenapa berkeinginan membuka usaha jasa cuci sepatu, itu ya karena gabut hahaha (bukan gaji buta yang dimaksud, melainkan berarti orang yang tidak melakukan aktivitas apapun dan bingung ingin melakukan apa) kuliah sekarang kan online, di rumah aja” katanya.

“Di samping itu saya juga pernah menemani teman saya ke pusat kota hanya untuk ambil sepatu yang sudah dicucinya itu ke tempat jasa cuci sepatu, karena ini kan di desa ya. Kemudian saya tertarik membuka usaha cuci sepatu ini, melihat peluang usaha ini layak untuk dipertimbangkan. Kemudian saya mencoba melakukan riset kecil-kecilan, mencari tau sudah ada atau belum usaha seperti jasa cuci sepatu itu di sini, pakai sepatu atau enggak kalo main atau nongkrong khususnya anak-anak muda. Ternyata, ya karena pandemi banyak anak-anak yang pulang ke kampung, mereka membawa budaya dari kota, salah satunya ya terkait sepatu ini, mereka menggunakan sepatu ketika main atau nongkrong, lalu malas merawat sepatu dan terbiasa di kota membawa ke jasa cuci, dan usaha semacam jasa cuci sepatu di sini masih langka” tambah Angga.

Akhirnya, di desa tempat kelahirannya itulah Angga kemudian mencoba membuka usaha Towet Shoes nya dari nol beberapa bulan yang lalu. Bermodal peralatan yang dibelinya dan coba-coba belajar sendiri mengenai teknik perawatan sepatu hingga kemudian dipasarkan melalui media sosial nya.

“Buka usaha ini belum lama, sekitar 3 bulan ke belakang. Coba-coba belajar sendiri bagaimana treatment cuci sepatu, beli peralatannya, beriklan di medsos seperti status WhatsApp dan Instagram (@towetshoes.x). Awalnya menawarkan dulu ke tetangga-tetangga sekitar sini ya dengan harga tetangga dan alhamdulillah pada menerima usaha saya ini” ungkap mahasiswa semester dua Ilmu Ekonomi di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta ini. “Saya mengerjakannya sendiri di samping kuliah daring di rumah dan terkadang dibantu adik saya” lanjutnya.

“Namanya Towet Shoes. Kalau towet sejarahnya panjang hahaha. Towet itu semacam paraban (julukan atau nama panggilan lain) di Jawa itu yang sudah melekat pada saya dari kecil dan sampai saat ini teman-teman juga banyak yang manggil saya Towet gitu atau Angga Towet. Alhasil pakai nama itu buat ide usaha saya” ungkap Angga ketika ditanya perihal asal-usul nama usahanya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun