Mohon tunggu...
AiniHulaila
AiniHulaila Mohon Tunggu... Student College

Mahasiswa Baru Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pedagang Sayur di Tengah Pandemi Covid-19

9 September 2021   23:15 Diperbarui: 9 September 2021   23:27 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hingga saat ini, dampak dari era pandemi Covid-19 masih dirasakan bagi negara Indonesia. Hal ini telah terjadi selama kurun waktu satu setengah tahun lamanya, digagas langsung oleh Presiden Joko Widodo sendiri sejak ditemukannya dua warga Indonesia positif terjangkit virus Corona, di awal Bulan Maret tahun 2020. 

Fenomena ini tentu memiliki pengaruh yang begitu besar di berbagai bidang, salah satunya bidang ekonomi. Beberapa permasalahan pun mulai bermunculan ditambah adanya gelombang penyusutan ekonomi yang terus merosot. Bahkan beberapa pelaku bisnis terpaksa pailit dan memberhentikan para pekerjanya. 

Salah satu yang menjadi penyebab fenomena ini yaitu, akibat dari pembatasan mobilitas konsumen secara bebas sehingga meminimalkan pengeluaran mereka. Hasilnya, roda perekonomian yang menurun terus-menerus menyebabkan permasalahan ekonomi yang serius.

Dari permasalahan serius ini, pemerintah telah berupaya secara optimal untuk memperkecil dampak yang terjadi akibat pandemi Covid-19 ini. 

Diungkapan sendiri oleh Bapak Choesni, selaku Kemenko PMK (Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), melalui penyaluran bantuan sosial dan subsidi listrik bagi rakyat miskin serta usaha kecil ini, diharapkan permasalahan ekonomi bisa sedikit teratasi. 

Pada dasarnya masalah ekonomi akan menimbulkan permasalahan lain, seperti halnya : kemiskinan, kelaparan, kekurangan gizi, pengangguran serta roda perekonomian yang tak kunjung berjalan secara normal akibat dari usaha-usaha kecil yang terdampak.

Salah satu usaha kecil yang terdampak dari fenomena ini adalah usaha pedagang sayur. Pedagang yang mendirikan warungnya di sisi jalan raya di Desa Wonodadi, Kabupaten Blitar ini, telah berjualan dari tahun 2017. Pemiliknya, Bapak Bagus, menjalankan warung sayurnya secara pribadi bersama istrinya di pagi hari sejak sebelum pandemi Covid-19 melanda. 

Beberapa yang warung beliau tawarkan adalah sayur-mayur segar, masakan matang, buah buahan, sembako, dan jajanan pasar pasokan dari desa sebelah. 

Warung sayur ini memiliki tujuan untuk lebih memudahkan konsumen dalam mencari kebutuhan sehari hari tanpa perlu berdesak-desakan membeli di pasar. Inilah peluang dan keunggulan yang warung sayur Pak Bagas berikan pada pelanggannya. Namun sejak pandemi Covid-19 melanda, beberapa permasalahan yang menghambat usaha beliau pun muncul.

Diungkapkan oleh beliau sendiri saat wawancara kemarin, semenjak pandemi ini, mulai terkendala pasokan sayur-mayur, makanan matang, dan jajanan pasar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun