Mohon tunggu...
Ainag Al Ghaniyu
Ainag Al Ghaniyu Mohon Tunggu... Buruh - a jannah seeker

Writing for healing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tidak, Aku Tidak Kuat

8 Agustus 2021   19:30 Diperbarui: 8 Agustus 2021   19:54 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sore itu penanda masuknya pesan di ponselku berbunyi.

"Ceritakan padaku, cara untuk bertahan di atas semua ini...."
Aku menghela nafas, tiba-tiba saja dadaku kembali terasa nyeri, jari-jariku ngilu.
"Tidak."
"Tidak..."
"Aku tidak pernah kuat!"

"Tapi kamu bisa bertahan sejauh ini!" timpalnya lagi.
Mungkin ia tak percaya, melihatku yang masih terlihat tegak dan berlari ribuan kilometer, tanpa tersungkur di kubangan.

"A-aku melakukan banyak hal...untuk menyembuhkan luka. Menetesinya dengan obat penghibur ... menjahitnya dengan harapan palsu ... mengganti perban dustanya secara berkala..."

Aku tahu sudut matanya pasti sudah berkabut di ujung sana. Kalau saja kami bertukar suara, pasti isakan terdengar seperti derasnya hujan yang berdentam.

"Aku tak akan sanggup, jika menjadi dirimu."

"Jangan...jangan kau pindahkan luka ini ke jiwamu. Biarlah kita bersama-sama saling membalutnya. Sampai kering sempurna."

"Apakah semua akan terlupakan?"

"Bukan...ingatan kita tak akan menghapusnya."

Kuteguk segelas kehangatan, demi menguatkan jari-jari ini mengirimkan pesan.

"Ingatan kita hanya akan mendorongnya ke tempat terujung. Sebagai pengingat bahwa kita adalah pejuang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun