Mohon tunggu...
Muhaimin Kasum
Muhaimin Kasum Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan

Saya hobi olahraga dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Percaya Diri : Ketrampilan yang kadang lupa di ajarkan di Sekolah

7 September 2025   20:47 Diperbarui: 7 September 2025   21:07 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Percaya Diri Berkomunikasi

Daripada nunggu sekolah berubah, lebih baik kita intip langsung hasil riset Amy Cuddy. Ada 7 kunci yang bisa bikin rasa percaya diri lebih kokoh, bukan cuma di atas kertas, tapi dalam praktik sehari-hari.

Postur Tubuh Membentuk Pikiran

Coba berdiri tegak dengan dada terbuka selama dua menit. Ajaibnya, tubuhmu akan meningkatkan hormon keberanian (testosteron) dan menurunkan hormon stres (kortisol). Hasilnya? Kamu merasa lebih siap.

Masalahnya, banyak orang tanpa sadar justru melakukan kebalikannya: merunduk, menyilangkan tangan, atau menunduk saat gugup. Tubuh "menutup diri" dan akhirnya otak juga menangkap sinyal lemah.

Jadi, kalau kamu mau lebih pede, jangan tunggu pikiranmu berubah dulu. Mulai aja dari tubuhmu. Mengubah postur berarti mengubah narasi di kepala.

Hadir Penuh, Bukan Pura-Pura Kuat

Banyak orang salah kaprah mengartikan percaya diri sebagai sikap sok jago, penuh gaya, atau memamerkan kekuatan. Padahal, menurut Cuddy, percaya diri adalah soal hadir penuh di momen.

Misalnya, saat presentasi. Mereka yang sibuk hafalin kata per kata biasanya malah kelihatan kaku dan kehilangan kontak mata. Sebaliknya, orang yang hadir penuh bisa lebih fleksibel, kata-katanya ngalir, dan audiens bisa merasakan energinya.

Hadir penuh bikin kamu kelihatan otentik. Dan percayalah, orang lebih tertarik sama kejujuran energi daripada kesempurnaan yang kaku.

Gugup Itu Normal, Kelola Aja

Di sekolah, gugup sering dianggap tanda kelemahan. Salah besar. Gugup itu reaksi alami tubuh saat menghadapi tantangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun