Mohon tunggu...
Aiman Witjaksono
Aiman Witjaksono Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan TV

So Called Journalist

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Penemu Listrik Cilik, Ancaman, dan Rebutan

18 Oktober 2017   23:21 Diperbarui: 19 Oktober 2017   00:08 1805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar dari tayangan "Aiman", KompasTV

Sejak minyak bumi menjadi energi utama sejak lebih satu abad lalu, hingga kini manusia dalam peradaban mencoba mencari minyak bumi. Satu hal yang jadi alasan. Minyak bumi adalah energi fosil yang perlu waktu jutaan tahun untuk menghasilkan lagi. Sementara jumlahnya semakin minim. Berlomba - lombalah manusia menemukan sumber energi baru yang bisa dengan cepat diperbaharui. Tersebutlah matahari, air, dan bahkan angin. Namun setidaknya ada dua kendala dari ketiga energi ini, pertama biaya infrastrukturnya yang tinggi, dan kondisi alam yang tak tentu. Selain wilayah khatulistiwa misalnya, Matahari tak bersinar sepanjang tahun. Sementara untuk air, seringkali kita mendengar debit air yang turun, dan memengaruhi pasokan listrik yang dihasilkan.

Energi abadi dari "Pohon Listrik"

Lalu apa kelebihan pohon. Saya datangi dan saksikan sendiri, bagaimana listrik dihasilkan dari getah pohon kedondong yang diserap oleh kain, dan disalurkan menjadi elektroda, dan menghasilkan listrik. 

Anda tahu?  Listrik ini abadi, selama pohon itu hidup!

Saya melihat pula, setiap satu lubang dari pohon ini menghasilkan 1 (satu) volt, tegangan listrik.  Dalam satu pohon bisa dibuat beberapa lubang, kuncinya, semakin besar pohon, semakin banyak lubang yang bisa dibuat. Semakin besar pohon, semakin stabil listrik yang dihasilkan, karena getah pohon itu mengalir lebih banyak ketimbang pohon yang lebih kecil. Dan yang mengagumkan, pohon sama sekali tidak terganggu kehidupannya, tetap hidup subur!

Sontak temuan ini, bakal mengancam. Negeri Penguasa energi sebelumnya yang menguasai dunia selama lebih dari 1 abad, dan menghasilkan keuntungan spektakuler, tentu tak akan tinggal diam. Temuan ladang minyak baru di Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya ,yang membuat harga minyak turun saja, sudah membuat dunia kerepotan dan berimbas pada kondisi ekonominya. Apalagi temuan awal Naufal-yang meski perlu banyak pengembangan-menjadi awal  revolusi energi baru di dunia.

Jika sebelumnya ada nama Michael Faraday, Thomas Alva Edison, dan Nikola Tesla. Saya berharap suatu saat, anak cucu kita mengenal Naufal Raziq asli Indonesia!

Saya Aiman Witjaksono.

Salam!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun