Mohon tunggu...
AIESEC in UIN Jakarta
AIESEC in UIN Jakarta Mohon Tunggu... Organisasi

Didirikan pada tahun 1948, AIESEC adalah organisasi non-partisan dan nirlaba yang sepenuhnya dijalankan oleh pemuda untuk pemuda. AIESEC hadir di lebih dari 100 negara dan wilayah, berkomitmen untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi kepemimpinan anak muda di seluruh dunia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

AIESEC in UIN Jakarta Luncurkan Global Classroom untuk Dukung Literasi di Tangsel

9 Oktober 2025   15:10 Diperbarui: 9 Oktober 2025   15:10 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Global Classroom 2025 (Sumber: incoming Global Volunteer 2025)

Tangerang Selatan -- AIESEC in UIN Jakarta secara resmi memulai inisiatif proyek Global Classroom dengan menyelenggarakan sesi Project Briefing yang sukses dan sangat berbobot pada Jumat, 1 Agustus 2025. Bertempat di SDN Pondok Ranji 04, acara ini menjadi titik awal vital implementasi proyek yang secara spesifik dirancang untuk mendukung Sustainable Development Goal (SDG) 4.6 (Pendidikan Berkualitas). Fokus utama proyek ini adalah mengatasi tantangan literasi dan numerasi yang masih menjadi isu krusial bagi siswa di wilayah Tangerang Selatan. Pertemuan persiapan ini dihadiri oleh  7 peserta Local Volunteer (LV) dan 7 Exchange Participant (EP) internasional, perwakilan guru dan kepala sekolah, serta seluruh tim Organizing Committee (OC). Tujuan strategis pertemuan ini adalah menyelaraskan pemahaman mengenai konteks krisis pendidikan, menetapkan ekspektasi yang tinggi dan jelas, serta mempersiapkan setiap relawan secara mental, teknis, dan etis sebelum mereka mulai terjun ke sesi pengajaran aktif di sekolah.

Agenda briefing diawali dengan sesi pembukaan yang hangat dan sambutan inspiratif. Setelah proses open gate dan pengecekan kehadiran, Alifa, selaku OC Program & Logistics sekaligus MC, membuka acara dan memimpin sesi interaktif bertajuk Connecting with Op-taker. Sesi ini dilanjutkan dengan sambutan utama dari Alviona selaku Ketua Pelaksana dan perwakilan resmi AIESEC in UIN Jakarta. Dalam sambutannya, Alviona memberikan konteks mendalam mengenai urgensi proyek, khususnya dalam menghadapi tantangan pendidikan pasca-pandemi, serta menegaskan peran penting para relawan dalam ekosistem pembelajaran sekolah.

Selanjutnya, sesi Get to Know Each Other dipandu oleh MC, di mana para Exchange Participants memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, negara asal, dan jurusan. Kegiatan ini juga diikuti oleh Local Volunteers dan perwakilan guru, menciptakan suasana keakraban antarbudaya yang menjadi ciri khas AIESEC.

Puncak sesi pagi adalah Project Mapping, di mana tim komite memaparkan latar belakang program yang berangkat dari laporan PISA 2022 mengenai penurunan signifikan skor literasi membaca secara global. Rata-rata dunia turun 18 poin, sementara Indonesia mengalami penurunan 12 poin. Kondisi ini, ditambah tantangan lokal di Tangerang Selatan terkait penguasaan literasi, numerasi, dan bahasa Inggris, menjadi dasar lahirnya proyek Global Classroom. Program ini berupaya memperluas akses pendidikan berkualitas sekaligus memperkuat kemampuan dasar siswa.

Para relawan, baik lokal maupun internasional, memiliki tanggung jawab yang mencakup asistensi pengajaran, persiapan materi, penilaian mingguan, penyusunan e-book sebagai warisan intelektual, serta penyusunan laporan akhir proyek yang akan diserahkan kepada AIESEC dan mitra LSM. Kegiatan inti berlangsung setiap Selasa hingga Kamis pukul 08.00--12.00 WIB, dengan waktu tambahan hingga pukul 16.00 WIB untuk persiapan pelajaran dan tugas pendukung lainnya. Relawan juga turut berpartisipasi dalam mata pelajaran wajib seperti Agama, Olahraga, dan Komputer.

Sesi berikutnya, Expectation Setting dan diskusi, berfokus pada etiket serta profesionalisme relawan di lingkungan sekolah. Para peserta diimbau untuk berpenampilan rapi, menghormati guru dan siswa, serta menjaga interaksi fisik sesuai etika, dengan hanya berjabat tangan yang diperbolehkan. Dari sisi panitia, ekspektasi mencakup penyediaan fasilitas dan dukungan kegiatan, sementara pihak sekolah diharapkan menghadirkan guru pendamping serta terbuka terhadap proses evaluasi. Diskusi yang dipandu oleh Alifa memastikan keselarasan antara deskripsi tugas relawan (Job Description) dan tujuan personal masing-masing peserta.

Sesi tanya jawab (Q&A) yang menghadirkan Exchange Participants, Ali dan Chamodi, bersama perwakilan sekolah memperjelas detail teknis, termasuk durasi dan metode pengajaran yang akan diterapkan. Agenda kemudian dilanjutkan dengan Teach Series Preparation untuk memfinalisasi jadwal, alokasi kelas, dan pembagian tanggung jawab mengajar.

Kegiatan ditutup dengan Sharing Circle yang memberi ruang bagi relawan dan panitia untuk merefleksikan aktivitas hari itu, berbagi pengalaman, serta memperkuat ikatan tim. Sebelum penutupan, MC memandu pengisian formulir umpan balik, menyampaikan apresiasi kepada para mitra, dan memimpin sesi check-out yang diakhiri dengan dokumentasi bersama penuh antusiasme.

Global Classroom 2025 (Sumber: incoming Global Volunteer 2025)
Global Classroom 2025 (Sumber: incoming Global Volunteer 2025)

Dari perspektif internasional, Maira Fareeha, Exchange Participant asal Malaysia, menyoroti nilai pertukaran budaya dalam pelaksanaan proyek. "Ini kesempatan luar biasa untuk berkontribusi pada pendidikan di Indonesia sekaligus memahami budaya sekolah yang berbeda dari Malaysia. Kami berharap dapat membawa perspektif global yang segar dan inspiratif bagi anak-anak di SDN Pondok Ranji 04, serta memperkaya pengalaman pribadi kami di sini," ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun