Fitur keselamatan makin lengkap. Dual airbag sudah tersedia, sistem rem lebih canggih, dan fitur seperti itu kini menjadi standar (CNN Indonesia, 2023).
Peningkatan kualitas otomatis menambah biaya. Maka harga ikut terdorong. Meski begitu, LCGC tetap menjadi yang paling terjangkau di pasar mobil baru (Mobil123.com, 2024).
Pasarnya pun tampak bergeser. Dulu target utamanya lulusan pengguna motor. Kini profil pembelinya bisa lebih beragam.
Ada keluarga kelas menengah yang mencari mobil kedua. Ada juga yang budgetnya terbatas tetapi tetap ingin unit baru.
Pasarnya tidak hilang, hanya berevolusi. Ia mengisi ceruk yang berbeda.
Soal persaingan dengan mobil listrik, perbandingan langsung sering kurang pas. Infrastruktur pengisian daya belum merata, sebagian besar masih terkonsentrasi di kota besar (PLN, 2023).
Banyak orang ragu untuk perjalanan jauh. LCGC tidak memiliki hambatan itu karena stasiun pengisian bahan bakar tersedia di mana saja. Keduanya melayani kebutuhan yang berbeda.
Cara paling adil melihat LCGC adalah sebagai jembatan. Kebijakan ini bekerja sebagai penghubung yang membangun ekosistem.
Tenaga kerja terlatih, rantai pasok komponen terbentuk. Semua ini modal berharga saat Indonesia bergerak ke produksi mobil listrik.
Basis industri yang sudah jadi akan menjadi tulang punggung. Tanpa fondasi ini, transisi akan lebih berat.
Pembahasan LCGC sebaiknya tidak berhenti pada harga. Fungsi sosialnya sebagai tangga untuk naik kelas mungkin mulai memudar.