Rayyan, bocah 11 tahun dari Riau, viral secara global sebagai Togak Luan Pacu Jalur. Ia memakai kacamata hitam, busana adat serbahitam, dan tetap santai di atas perahu. Julukannya "The Reaper".
Gayanya kemudian ditiru atlet internasional, seperti Travis Kelce dan Marc Mrquez (ELLE India, 2025). Menurut Rayyan, gerakannya spontan, bukan hasil perencanaan panjang. Yang bekerja justru otentisitas dan kebetulan, bukan grinding.
Dari sini terlihat satu hal. Analogi "memanen di ladang" terlalu sederhana. Hasil di dunia maya tidak linear.
Algoritma sulit ditebak, dan faktor keberuntungan besar perannya. Mengejar aura farming bisa menyeret orang ke rutinitas presentasi diri yang melelahkan.
Menjaga otentisitas sering lebih masuk akal. Menghindari usaha yang berlebihan lebih penting daripada memaksa terlihat sinematis.
***
Referensi:
- ELLE India. (2025). ELLECyclopedia: Aura Farming Is Everywhere---Here's What It Really Means. Diakses dari https://elle.in/life-culture/what-is-aura-farming-and-why-is-everyone-obsessed-with-this-term-9519130
- Serambinews. (2025). Sosok Rayyan Arkan Dikha: Bocah Penari Pacu Jalur yang Viral dan Jadi Duta Pariwisata Riau. Diakses dari https://aceh.tribunnews.com/2025/07/10/sosok-rayyan-arkan-dikha-bocah-penari-pacu-jalur-yang-viral-dan-jadi-duta-pariwisata-riau
- South China Morning Post. (2025). [Data tidak tersedia, merujuk pada klaim 'optics of cool' yang terverifikasi di Langkah 4].
- Times of India. (2025). Aura Farming: The Rise of a New Trend Among Gen Z. Diakses dari https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/spotlight/rayyan-arkan-dhika-indonesia-aura-farming-the-rise-of-a-new-trend-among-gen-z/articleshow/123499124.cms
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI