Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Embung Tremas: Fondasi Kuat Ekowisata Baru dan Ketahanan Air Pacitan

9 Oktober 2025   15:00 Diperbarui: 1 Oktober 2025   22:59 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati Pacitan meresmikan Embung Tremas di Bukit Pageran, Arjosari, Pacitan. (prokopim Pemkab Pacitan via TribunNews)

Pacitan dikenal kaya alam. Pantainya cantik, Goa Gong menakjubkan. Tapi perbukitan karst menyimpan masalah lama: air susah saat kemarau.

Di situlah Embung Tremas masuk. Letaknya di lereng Gunung Manukan, tepatnya di Desa Tremas.

Embung Tremas bukan kolam air biasa. Proyek ini lahir dari kolaborasi nyata antara The Coca-Cola Foundation dan Yayasan Obor Tani.

Pembangunan dimulai pada 2020 dan rampung pada 2021. Tujuan utamanya konservasi air serta mitigasi perubahan iklim (Netralnews, 2025).

Dampaknya merembet ke pertanian setempat. Posisi fasilitas berada di ketinggian 508 mdpl. Pemandangannya luas, dikelilingi bukit yang berlapis.

Nilai embung ini lebih dari urusan infrastruktur. Ada sistem pengelolaan sampah yang berjalan. Mereka menyebutnya maggotisasi. Program ini terwujud lewat kerja sama CCFI dan BenihBaik.com (SWA, 2025).

Maggot adalah larva lalat hitam. Larva ini jadi motor pengolah sampah organik.

Prosesnya cepat mengubah sampah menjadi protein bernilai. Protein tersebut dipakai untuk pakan ternak.

Hasil sampingnya berupa pupuk kasgot. Konsepnya membangun ekonomi sirkular. Sampah yang dulu beban berubah menjadi aset.

Para pemangku kepentingan menilai embung ini penting. Mereka menyebutnya investasi jangka panjang untuk ketahanan pangan serta adaptasi iklim.

Secara teknis, kapasitas tampungnya 12.000 m3, setara sekitar 3 juta liter air. Ketersediaan air pun lebih terjamin (Independent Observer, 2025).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun