Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Gunung Gajah, Antara Tradisi dan Pariwisata

29 September 2025   03:00 Diperbarui: 25 September 2025   20:25 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rawa Pening dari Gunung Gajah Telomoyo.(KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)

Dampak ekonomi dari pariwisata memang terasa. Situs resmi dinas pariwisata ikut mempromosikannya (Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemalang).

Warung kecil tumbuh, usaha lokal bertambah. Lalu muncul sisi lain yang perlu ditelisik. Siapa yang paling diuntungkan? Apakah bagiannya terbagi adil? Lingkungan jadi isu krusial.

Semakin ramai pengunjung, semakin banyak sampah. Potensi kerusakan alam ikut membayangi. Menjaga keseimbangan antara untung dan kelestarian ternyata tidak mudah.

Soal tradisi di Gunung Gajah, banyak fakta yang bisa diverifikasi. Namun narasi utuh tetap harus membedakan antara data yang terdokumentasi dan klaim yang belum teruji.

Pernah beredar kabar kenaikan jumlah pengunjung, tetapi angka spesifiknya sulit dilacak sumbernya. Yang aman diakui adalah adanya peningkatan yang signifikan, tanpa terikat pada angka mentah.

Itu cukup menunjukkan pariwisata berkembang, sambil tetap menempatkan akurasi sebagai pegangan utama.

Gunung Gajah adalah ruang hidup, bukan objek wisata pasif. Di sana ada tarik-menarik kepentingan. Keinginan menjaga warisan leluhur bertemu desakan kebutuhan ekonomi modern.

Masa depannya ada di tangan warga. Mereka yang akan mengelola dinamika yang kompleks ini, merawat jiwa tempatnya, sambil tetap membuka diri pada dunia.

***

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun