Kalau ditarik lebih jauh, kisah tiga umbi ini adalah cermin globalisasi pangan yang sudah berjalan lama.
Pertukaran bahan masak antarbenua memang bagian dari sejarah. Bukan hanya umbi yang datang dari jauh. Banyak bumbu dan sayur harian kita juga pendatang.
Cabai dan tomat, misalnya, berasal dari Amerika dan baru hadir di sini beberapa abad lalu (Bobo Grid, 2017). Makanan akan terus bergerak, menyesuaikan diri dengan lidah lokal, lalu menjadi bagian dari budaya baru.
Cerita tentang ubi, singkong, dan kentang belum selesai. Piring kita akan menulis babak-babak berikutnya seiring waktu.
***
Referensi:
- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor. (n.d.). Talas Bogor. Diakses dari https://disparbud.bogorkab.go.id/talas-bogor/
- Grid, B. (2017). Tomat dan cabai bukan tanaman asli Indonesia. Bobo. Diakses dari https://bobo.grid.id/read/08679450/tomat-dan-cabai-bukan-tanaman-asli-indonesia
- Indonesia Baik. (n.d.). Tepung mocaf, alternatif pengganti terigu. Diakses dari https://indonesiabaik.id/infografis/tepung-mocaf-alternatif-pengganti-terigu
- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (n.d.). Mocaf, bahan pangan lokal yang mendunia. Diakses dari https://www.kemenparekraf.go.id/ragam-ekonomi-kreatif/mocaf-bahan-pangan-lokal-yang-mendunia
- Kompas.com. (2022, 25 Juli). Sejarah singkong di Indonesia. Diakses dari https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/25/113000969/sejarah-singkong-di-indonesia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI