Fakta ini menunjukkan bahwa bahasa halus bisa menjadi tameng bagi yang lemah, bukan hanya senjata bagi yang kuat.
Lalu, apakah artinya kita harus selalu bicara blak-blakan? Tidak juga. Dalam banyak situasi, kata-kata yang terlalu langsung bisa merusak suasana dan menutup pintu dialog.
Diplomasi antarnegara, misalnya, sering butuh peredam. Menasihati sahabat yang sedang berduka pun begitu. Di momen seperti itu, eufemisme menjadi jembatan agar komunikasi yang sulit tetap berjalan.
Ada sisi yang jelas positif. Peralihan dari istilah "cacat" ke "penyandang disabilitas" tidak menutupi fakta apa pun. Melainkan mengangkat martabat. Sambil mendorong pemberdayaan.
Pergeseran ini diteguhkan oleh Undang-Undang No 8 Tahun 2016. Yang resmi mengganti istilah lama sebagai bentuk penghormatan (Hukumonline, 2016). Di sini, bahasa yang diperhalus punya tujuan mulia. Yakni menghargai sesama manusia.
Nilai eufemisme tidak bertumpu pada keelokan kata-katanya. Melainkan pada niat di belakangnya. Jika dipakai untuk menipu atau mengaburkan keadilan dan tanggung jawab. Maka eufemisme berubah menjadi alat berbahaya yang menggerus kepercayaan publik.
Namun ketika digunakan untuk menjaga perasaan. Membangun dialog. Atau memberi hormat, ia adalah alat sosial yang berguna. Kuncinya ada pada keseimbangan antara sopan santun dan kejujuran.
***
Referensi:
- CNBC Indonesia Research. (2023, 20 Maret). Bukan PHK, ini 5 istilah halus perusahaan pecat karyawan. CNBC Indonesia. Diperoleh dari https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230320183416-37-423235/bukan-phk-ini-5-istilah-halus-perusahaan-pecat-karyawan
- Kompas.id. (2022, 24 Oktober). Eufemisme dan kekuasaan. Kompas.id. Diperoleh dari https://www.kompas.id/baca/opini/2022/10/24/eufemisme-dan-kekuasaan
- Tim Redaksi. (2016, 27 September). Mengenal istilah penyandang disabilitas pengganti penyandang cacat. Hukumonline. Diperoleh dari https://www.hukumonline.com/berita/a/mengenal-istilah-penyandang-disabilitas-pengganti-ltbr-gt-penyandang-cacat-lt57e8be206927a/
- VOA Indonesia. (2022, 20 Oktober). 'Algospeak', cara baru berbahasa di medsos untuk hindari pemblokiran. VOA Indonesia. Diperoleh dari https://www.voaindonesia.com/a/algospeak-cara-baru-berbahasa-di-medsos-untuk-hindari-pemblokiran-/6798053.html
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI