Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Plus Minus Aturan Anti Minimarket di Ranah Minang

18 September 2025   11:00 Diperbarui: 14 September 2025   16:48 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada juga harga yang harus dibayar. Tanpa pesaing sekelas Indomaret dan Alfamart, sebagian warung mungkin kurang terpacu berinovasi.

Pelayanan bisa biasa-biasa saja. Pilihan barang tidak selengkap minimarket modern. Jam operasional kurang fleksibel. Harga sedikit lebih mahal, karena rantai pasok belum efisien (CNN Indonesia, 2023). Bagi konsumen, ini tentu punya dampak.

Pengalaman Minang Mart memberi pelajaran penting. Pemerintah daerah pernah mencoba membangun tandingan bermerek lokal.

Nyatanya, program ini menuai kontroversi. Masalah utamanya ada di pengelolaan. Operasional diserahkan kepada pihak swasta. Bukan BUMD seperti janji awal.

Sehingga memicu protes pedagang yang menilai konsepnya melenceng jauh (Kontan, 2017). Ini menunjukkan persoalannya bukan sekadar lokal melawan nasional. Melainkan soal kemampuan manajemen ritel, transparansi, dan profesionalisme.

Kebijakan di Padang ibarat pedang bermata dua. Satu sisi melindungi pedagang kecil dari tekanan korporasi besar. Memberi mereka ruang bernapas.

Sisi lain membawa risiko stagnasi. Inovasi yang lambat. Pilihan yang kurang optimal bagi konsumen.

Kemenangan sejati bukan membangun tembok setinggi-tingginya. Melainkan membuat pedagang di dalamnya makin kuat. Lebih modern. Siap bersaing secara sehat dengan siapa pun di masa depan.

***

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun