Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Depresi Perinatal: Berani Melawan Stigma demi Ibu yang Lebih Sehat

17 September 2025   11:00 Diperbarui: 13 September 2025   19:17 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi depresi pascamelahirkan. (via Kompas.com)

Kementerian Kesehatan belum punya data resmi, jadi riset yang lebih dalam masih diperlukan.

Tembok terbesarnya sering kali stigma. Banyak orang menganggap depresi terjadi karena kurang iman atau kurang bersyukur.

Ucapan seperti "Kamu kurang bersyukur" justru memperparah keadaan. Para ibu tidak butuh dihakimi. Mereka butuh ditopang.

Menurut dr. Gina Anindyajati, depresi bisa dicegah. Kuncinya deteksi dini sejak kehamilan. Layanan kesehatan perlu proaktif, terutama saat antenatal care.

Dukungan suami dan keluarga sangat berarti. Masyarakat pun punya peran. Agus Sugianto menekankan pentingnya edukasi. Kita perlu paham bahwa bicara soal bunuh diri tidak memicunya. Justru membuka jalan untuk bantuan.

Melahirkan dan membesarkan anak mengubah hidup. Bantuan sekecil apa pun bisa terasa besar.

Mari kita kikis stigma dan ciptakan lingkungan yang suportif. Dengan begitu, para ibu lebih mudah menjangkau pertolongan. Keluar dari kegelapan. Dan menata kesehatan mental yang lebih baik.

***

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun