Maka, pepatah itu jangan ditelan mentah-mentah. Anggaplah itu sebuah prinsip penyemangat.
Prinsip untuk melakukan bagian kita terbaik. Setelah kita berusaha secara maksimal.
Kita harus sadar ada faktor lain. Faktor lain itu ikut bermain juga.
Ada sistem yang sangat rumit. Ada kondisi ekonomi yang tak terduga. Menggantungkan harapan pada satu pepatah saja. Tentu itu bukan tindakan yang bijaksana.
Pada akhirnya, kerja keras tetap berharga. Nilai itu tidak boleh kita tinggalkan.
Namun, ia harus diimbangi kerja cerdas. Juga harus disertai dengan pikiran realistis.
Dunia ini memang sangatlah kompleks. Dan dunia seringkali terasa tidak adil.
Mungkin kini saatnya kita berhenti bertanya. Jangan tanya apakah hasil khianati usaha.
Sebaliknya, kita bisa mulai fokus sekarang. Bagaimana cara berusaha yang paling efektif. Juga cara paling cerdas dan bermakna. Demi pertumbuhan diri kita seutuhnya.
***
Referensi:
- Dealls Author Team. (2024, 29 Februari). Apa itu kerja cerdas? Ini bedanya dengan kerja keras!. Dealls. Diperoleh dari https://dealls.com/pengembangan-karir/kerja-cerdas-adalah
- Khusuma, E. (2022, 28 Maret). 5 alasan logis mengapa sebuah kesuksesan itu gak melulu tentang materi. IDN Times. Diperoleh dari https://www.idntimes.com/life/inspiration/5-alasan-logis-mengapa-sebuah-kesuksesan-itu-gak-melulu-tentang-materi-01-wrc67-z1pz94
- Malik, I. A. (2025). Pendidikan dan mimpi meritokrasi: Antara kerja keras dan lahir di keluarga tepat. Kumparan. Diperoleh dari https://m.kumparan.com/ilhamabdulmalik13/pendidikan-dan-mimpi-meritokrasi-antara-kerja-keras-dan-lahir-di-keluarga-tepat-25WO9AbsG4E