Cuaca agak mendung. Jalanan mulai padat karena demo besar di sekitar Gedung DPR.
Suasana mencekam. Tapi namanya juga kerja. Harus jalan terus.
Di tengah kerumunan, ada Affan. Pengemudi ojol 21 tahun. Yang juga sedang berjuang di rute yang sama.
Tapi malam itu bukan sekadar malam kerja biasa. Itu malam terakhir bagi Affan.
Sebuah kendaraan taktis Brimob, yang harusnya jadi alat keamanan. Malah jadi alat yang merenggut nyawa.
Bukan karena tidak sengaja. Dari rekaman video yang viral menunjukkan.
Ada momen ketika kendaraan itu berhenti. Bisa saja mundur, belok, atau berhenti total. Tapi tidak. Kendaraan itu malah maju lagi. Affan pun tewas terlindas.
Jujur, pertama kali nonton videonya, saya kaget dan marah. Bukan hanya soal kejadiannya. Tapi karena ini bukan pertama kalinya.
Tragedi demi tragedi yang melibatkan aparat. Dari kasus Sambo, Kanjuruhan, Gamma, sampai Affan. Semuanya seolah menunjukkan bahwa sistem ini butuh perombakan total.
Publik geram, dan wajar. Di sebuah negara yang normal, warga selayaknya percaya ke polisi. Tapi sekarang? Yang ada malah otomatis curiga. Takut, bahkan trauma.
Kenapa kepercayaan publik ke Polri makin runtuh? Kenapa kita butuh lebih dari sekadar permintaan maaf?