Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Di Balik Gaji 100 Juta, Ada Masalah Integritas yang Belum Selesai

20 Agustus 2025   05:00 Diperbarui: 19 Agustus 2025   13:45 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tahu nggak, gaji anggota DPR bisa tembus Rp 100 juta per bulan?"

Kalimat ini sempat jadi pembuka obrolan di mana-mana. Dari warung kopi sampai grup WhatsApp keluarga. Bukan sekadar angka besar. Tapi simbol luka yang kembali menganga.

Di tengah rakyat yang masih berjibaku cari pekerjaan layak. Harga bahan pokok yang terus naik. Dan ketidakpastian ekonomi. Kabar gaji fantastis wakil rakyat terasa seperti tamparan.

Di media sosial, reaksi publik langsung meledak. Ada yang sinis. Ada yang marah. Ada yang geleng-geleng kepala.

Rasanya sulit memahami logika sistem, yang membolehkan seorang digaji Rp 3 juta per hari. Sementara jutaan orang Indonesia masih bertahan hidup dengan gaji Rp 3 juta per bulan. Bahkan kurang.

Bagi sebagian orang, ini bukan isu baru. Polemik soal penghasilan pejabat publik memang selalu jadi bahan pembicaraan sejak dulu.

Tapi tetap saja tiap kali angka besar itu mencuat. Rasa kecewa dan frustrasi rakyat seperti diulang lagi dari awal.

Gaji besar sendiri mungkin bukan masalah utama. Yang lebih menyakitkan adalah kontrasnya.

Ketika rakyat harus memilih antara beli lauk atau bayar sekolah anak. Wakil rakyat bisa tenang menikmati tunjangan perumahan, komunikasi, listrik. Dan segala fasilitas lain. Tanpa rasa gak enakan.

Di sinilah letak masalahnya. Bukan soal nominal. Tapi soal kepekaan. Soal empati. Soal integritas.

Antara Tunjangan Fantastis dan Realita yang Menyakitkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun