Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ratusan Triliun dari Kaltim, Mengapa Warga Pedalaman Masih Menderita?

20 Agustus 2025   15:00 Diperbarui: 18 Agustus 2025   23:09 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal tongkang membawa batubara melintas di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis, 1 Agustus 2024. (Kompas/Hendra A Setyawan)

Kalimantan Timur memegang peranan vital. Perannya bagi perekonomian Indonesia besar. Provinsi ini menjadi penyumbang ekspor. 

Kontribusinya bagi negara sangat konsisten. Nilainya mencapai ratusan triliun rupiah. Angka itu tercatat setiap tahun. 

Kekayaan ini dari sumber daya alam. Sumber daya alamnya sangat melimpah. 

Batubara menjadi komoditas paling utama. Batubara diekstraksi dari perut bumi. 

Angka statistik resmi menunjukkan kekuatan ekonomi. Kekuatan ekonomi Kaltim sangat signifikan. 

Ada data resmi terkait ekspornya. Nilai ekspor Kaltim tahun 2024 besar. Angkanya 24,66 miliar dolar AS (Bisnis.com, 2025). 

Pencapaian ini menegaskan status Kaltim. Kaltim adalah motor penggerak ekonomi. Perannya penting bagi perdagangan nasional.

Namun ada cerita kontras di baliknya. Cerita itu ada di balik angka. Ada sebuah ironi mendalam dirasakan. 

Ironi dirasakan oleh sebagian warganya. Sumbangan ekonomi Kaltim sangat besar. Tapi belum sejahterakan semua warga. 

Di Kabupaten Mahakam Ulu ceritanya beda. Ceritanya di sana sangat jauh berbeda. 

Akses jalan darat masih impian. Jalan itu belum hubungkan semua kecamatan. Kondisi ini menurut (Prokopim Mahakam Ulu). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun