Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mengapa Proyek Mobil Turbin Chrysler Dihentikan Tiba-tiba?

18 Agustus 2025   15:00 Diperbarui: 15 Agustus 2025   13:04 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mobil Chrysler Turbine (Wikipedia)

Pada era 1960-an, sebuah gagasan mobil muncul. Gagasan itu sangat revolusioner. 

Ia membayangkan mobil bertenaga mesin jet. Mobil ini bisa memakai banyak bahan bakar. Pilihannya sangat beragam sekali. Ada bensin, solar, hingga cairan lainnya. 

Cairan itu seperti tequila atau parfum. Mobil impian ini benar-benar diciptakan. Namanya adalah Chrysler Turbine Car. Ia menjadi simbol optimisme teknologi.

Bagi korporasi Chrysler, ini pertaruhan strategis. Mereka berada di posisi yang sulit. Mereka bersaing dengan raksasa otomotif Amerika. Pesaingnya General Motors dan juga Ford. 

Lompatan teknologi dianggap sebagai jalan keluar. Jadi mereka ingin membuat sesuatu berbeda. 

Proyek mobil turbin pun dimulai serius. Mereka mengerahkan sumber daya penuh. Tim insinyur terbaik pun dikerahkan. 

Mereka berhasil menciptakan mesin mahakarya (Wikipedia). Mesin itu sungguh mendahului zamannya.

Mesin turbin mobil ini punya keunggulan. Bobotnya jauh lebih ringan dari V8. Komponen bergeraknya hanya sekitar 60 bagian. Jumlah ini sangat sedikit sekali. 

Mesin piston punya ratusan komponen bergerak. Artinya perawatannya secara teori sangat mudah. 

Mesinnya tidak butuh penggantian oli berkala. Ia juga tidak perlu cairan pendingin. 

Suaranya pun terdengar sangat halus. Nyaris tidak ada getaran sama sekali. Ini memberikan pengalaman berkendara yang unik (HowStuffWorks).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun