Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ancaman Depresi dan Obesitas Akibat Perjalanan Jauh ke Kantor

10 Agustus 2025   09:00 Diperbarui: 7 Agustus 2025   14:40 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi jalan di Kawasan Cihampelas, Kota Bandung, Jawa Barat yang padat hampir terjadi setiap hari, Jumat (4/7/2025).(Kompas.com/Faqih Rohman Syafei)

Setiap pagi, jutaan manusia bergerak meninggalkan rumah. Mereka menuju ke tempat kerja. Ini adalah ritual harian. Ritual ini terjadi di kota besar. 

Namun, perjalanan ini bukan hal sederhana. Waktu di jalan bisa sangat panjang. Kondisi ini bisa mengganggu kesehatan fisik. Kondisi ini juga mengganggu kesehatan mental. 

Pekerja setiap hari menghadapi kemacetan. Mereka juga berdesakan di angkutan umum. Mereka menghadapi masalah yang sangat serius. Masalah ini patut untuk diperhatikan.

Perjalanan panjang ke kantor memiliki efek nyata. Efek ini terasa pada kesehatan mental. Atau ini disebut sebagai commuting. Menghadapi macet setiap hari memicu frustrasi. 

Padatnya angkutan umum juga sebabkan frustrasi. Hal ini dapat meningkatkan hormon stres. Hormon stres itu contohnya kortisol. Jika terus terjadi, ini menaikkan risiko. 

Risiko itu seperti gangguan kecemasan. Juga ada risiko penyakit depresi. Hal ini diperkuat penelitian Korea Selatan. 

Penelitian menemukan pekerja dengan perjalanan lama. Mereka memiliki risiko depresi lebih besar. Risikonya 1,16 kali lebih besar. Dibandingkan dengan perjalanan kurang 30 menit (Sediksi, 2023; Kompas, 2023). 

Studi melibatkan 23.415 pekerja. Studi ini menyoroti risiko lebih tinggi. Risiko ini dialami pekerja penghasilan rendah.

Selain itu, ada masalah kesehatan fisik. Waktu lama di jalan membuat hidup pasif. Seseorang duduk berjam-jam di kendaraan. Akibatnya, berat badan bisa naik. Risiko obesitas juga dapat meningkat. 

Hal ini lalu memicu penyakit metabolik. Contohnya seperti penyakit kardiovaskular. Serta penyakit diabetes tipe dua (DokterSehat; Lib UI).

Masalah lain yang timbul adalah kualitas tidur. Kualitas tidur jadi sangat berkurang. Perjalanan panjang mengurangi jam tidur. Pekerja harus bangun lebih pagi. Mereka juga akan pulang lebih larut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun