Siput laut tidak dapat mempertahankannya. Ia tidak dapat mempertahankan kloroplasnya. Tidak bisa secara permanen.Â
Organel itu hanya akan bertahan. Bertahan selama beberapa minggu saja. Sebelum akhirnya menjadi rusak total. (Bhattacharya et al., 2023; de Vries et al., 2012).Â
Setelah itu, siput harus makan. Siput harus memakan alga baru. Ini untuk mempertahankan kemampuannya lagi.Â
Oleh karena itu, fotosintesis. Fotosintesis pada siput laut itu. Hanya berperan sumber energi tambahan. Bukanlah sebagai sumber energi utama. (Wikipedia, 2025; de Castro et al., 2021).
Selain mekanisme kleptoplasti tadi. Ada juga cara simbiosis. Simbiosis dengan organisme lain. Organisme lain yang bisa fotosintesis.Â
Karang laut adalah contoh klasiknya. Ia hidup dalam hubungan simbiosis. Simbiosis dengan alga bersel tunggal. Alga ini disebut zooxanthellae. (NOAA, 2021; Wikipedia, 2025).Â
Alga ini hidup di dalam. Hidup di dalam jaringan karang. Alga ini melakukan proses fotosintesis. Lalu ia menyediakan banyak nutrisi. Nutrisi penting bagi terumbu karang.Â
Sementara itu, karang memberikan tempat. Tempat tinggal yang aman baginya. Tempat itu kaya karbon dioksida.
Simbiosis ini tentu sangat penting. Penting bagi ekosistem terumbu karang. Namun hubungan ini begitu sensitif. Sensitif terhadap semua perubahan lingkungan.Â
Ketika suhu air laut meningkat. Peningkatan akibat dari perubahan iklim. Karang dapat mengeluarkan alga simbionnya.Â
Fenomena ini dikenal sebagai pemutihan. Yaitu pemutihan terumbu karang. Ini membuat karang menjadi rentan. Karang-karang tersebut rentan untuk mati. (UC San Diego, 2018).Â