Pekerjaan ini adalah pembelanja misterius. Atau disebut juga mystery shopper. Pekerjaan ini disajikan dengan narasi menarik.Â
Konsep pekerjaan ini sangat sederhana. Seseorang dibayar untuk bisa berbelanja. Dia juga menikmati berbagai layanan. Lalu dia akan memberikan penilaian.Â
Pekerjaan ini terdengar seperti hobi. Hobi ini bisa menghasilkan uang. Ada kesan petualangan yang seru. Kesan petualangannya seperti detektif rahasia.Â
Tugasnya adalah menguji kualitas layanan. Banyak orang menjadi sangat tergiur. Mereka dijanji bisa makan enak. Mereka bisa menginap di hotel. Bahkan bisa menonton film gratis. Tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. (Tirto.id).Â
Namun ada realitas lain dibaliknya. Realitas ini perlu dipahami mendalam.
Profesi ini punya sejarah yang panjang. Konsepnya sudah ada sejak tahun 1940-an. Tujuannya mengidentifikasi kasus pencurian. Juga meningkatkan kualitas penjualan. (Tirto.id, 2022; Mercsystems.com, 2020).Â
Perusahaan riset WilMark adalah pionirnya. WilMark menciptakan istilah mystery shopping.Â
Awalnya mereka menggunakan investigator swasta. Untuk memantau pencurian di bank. Juga pencurian di berbagai toko ritel. Peran ini terus berkembang pesat.Â
Terutama pada era tahun 1970-an. Industri fokus pada layanan pelanggan. Peran ini menjadi alat riset pasar. Juga untuk evaluasi kualitas layanan. (Checker-soft.com; Trendsource).Â
Perusahaan menyewa pembelanja misterius profesional. Mereka menyamar sebagai konsumen biasa. Mereka menilai berbagai macam aspek.Â
Mulai dari kebersihan tempat usaha. Hingga keramahan para stafnya. Lalu pengetahuan produk dari staf. Sampai kecepatan dalam setiap pelayanan.Â