Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kala Peranakan Arab dan Tionghoa Bela Diponegoro

17 Juli 2025   23:00 Diperbarui: 30 Juni 2025   16:38 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diponegoro punya orang kepercayaan. Namanya Hasan Munadi (Samparwedi) dan Joyokusumo. Mereka bukan asli Jawa. Tapi, Arab dan Cina. Mereka jago perang. Ikut bangun bangsa.

Pahlawan kita itu tidak satu jenis. Mereka sangat beragam. Ada yang kulitnya beda. Bahasanya juga. Tapi, hati mereka satu. Sangat cinta pada negeri. Ini penting sekali. 

Kita di Indonesia juga beda-beda. Suku banyak. Agama macam-macam. Kalau kita pecah belah, siapa yang senang? Orang luar. Kita sendiri yang rugi. Hidup jadi susah. Keluarga pun tak tenang. Anak cucu nanti sedih. 

Kisah pahlawan beragam ini jadi pelajaran. Kita harus kuat bersatu. Biar tidak mudah dihasut. Jangan sampai dipecah belah.

Penting sekali kita tahu ini. Kekuatan bangsa itu ada pada persatuan. Meski beda-beda, kita harus tetap kuat. Sejarah sudah buktikan. Pangeran Diponegoro seorang pahlawan besar. 

Ia memimpin perang melawan penjajah. Perangnya itu berat sekali. Tapi Diponegoro tidak sendiri. Ia dikelilingi orang-orang hebat. Mereka dari berbagai latar belakang. 

Ada yang Jawa asli. Tapi ada juga yang bukan. Ini yang sering kita lupa. Diponegoro percaya penuh pada orang peranakan. Seperti Hasan Munadi (Samparwedi), keturunan Arab. Dan Pangeran Joyokusumo, keturunan Cina. 

Mereka bukan sembarang orang. Mereka jago strategi perang. Juga punya ilmu tinggi. Kehadiran tokoh peranakan ini memberi keuntungan besar dalam strategi perang. 

Pasukan Diponegoro itu sangat beragam. Anggotanya dari banyak suku dan agama (SindoNews, 2024). Ini bukti toleransi tinggi. Pangeran tidak pandang bulu. 

Siapa saja yang mau berjuang, diterima. Yang penting, hatinya untuk negeri. Jadi, pelajaran buat kita jelas. Jangan mudah dipecah belah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun