Seni Digital Menggoyang Makna Keaslian dan Kreativitas

Adorno mengatakan seni sering kali jadi komoditas yang dinilai berdasarkan nilai komersial. Bukan nilai estetikanya. Dalam dunia digital, hal ini makin jelas. 

Karya seni yang dipublikasikan di media sosial atau dijual di platform seperti Etsy sering dinilai berdasarkan popularitas. Bukan nilai artistik atau proses kreatif.

Ini menunjukkan bagaimana dunia digital mengubah persepsi kita terhadap seni. Karya seni digital, meski kreatif, sering dipandang sebagai produk komersial yang mudah diproduksi ulang. 

Persepsi yang mengaburkan batas antara seni murni dan produk konsumsi.

Implikasi Sosial dan Ekonomi

Walau ada perdebatan mengenai keaslian, ada dampak positif yang perlu dipertimbangkan. 

Hobi digital memberi peluang baru untuk berekspresi diri dan membangun identitas. Melalui seni digital, siapa saja bisa jadi seniman tanpa pendidikan seni formal. 

Perangkat dan aplikasi yang lebih terjangkau membuat lebih banyak orang dapat menghasilkan karya mereka sendiri.

Contohnya, banyak fotografer amatir yang kini bisa menghasilkan foto profesional hanya dengan smartphone. Aplikasi seperti Procreate memungkinkan siapa saja, bahkan yang tidak bisa melukis, untuk mencipta karya seni digital yang mengesankan.

Seni digital juga menciptakan peluang ekonomi baru. Banyak seniman digital membangun karier dan menghasilkan pendapatan dari karya mereka. 

Platform seperti Instagram dan TikTok memberi ruang untuk berbagi karya dan memperkenalkan diri kepada audiens global. 

Seniman yang memanfaatkan platform seperti di Etsy atau Redbubble, dapat menghasilkan uang dari desain grafis, ilustrasi, atau seni digital yang diubah menjadi produk fisik.