Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

UMKM Perlahan Tumbuh DI Tengah Krisis Lapangan Kerja

19 April 2025   18:00 Diperbarui: 17 April 2025   21:33 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah anggota Kelompok Padatimu To`asoki membuat keripik ikan simba di Desa Kulati, Sulawesi Tenggara. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU)

Bukan hanya modal kecil, perkembangan UMKM juga dipacu adopsi teknologi yang makin meluas. Dalam survei CPA Australia, sekitar 68% UMKM yang mengadopsi teknologi melaporkan adanya peningkatan profit. 

Inilah faktor penting yang memicu perkembangan pesat UMKM di Indonesia. Mulai dari pemanfaatan media sosial untuk pemasaran. Hingga penggunaan sistem pembayaran digital seperti GoPay dan ShopeePay. 

Teknologi kini jadi alat penting dalam mendukung usaha-usaha mikro untuk bersaing dan berkembang.

Bagi konsumen yang sebelumnya enggan bertransaksi secara tunai, kini ada kemudahan yang memudahkan mereka untuk berbelanja. 

Dan yang menakjubkan menurut survei CPA Australia, ternyata banyak dari pelaku UMKM ini adalah generasi muda, yang 85% pemiliknya berusia di bawah 50 tahun.

Kreativitas dan semangat muda mereka sangat berpengaruh dalam memajukan sektor ini. Generasi muda cenderung lebih terbuka pada inovasi dan peluang yang ada di dunia digital. Membuat mereka lebih mudah untuk berkembang meski ada tantangan. 

Mereka berani bereksperimen dengan berbagai model bisnis baru. Dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional serta pemasaran. 

UMKM yang dikelola oleh generasi muda kini tak hanya berkembang di tingkat lokal. Tapi mulai menembus pasar internasional.

Pembiayaan dan Persaingan

Namun, perjalanan UMKM tidak selalu mulus. Meski jumlahnya meningkat, sektor ini menghadapi sejumlah tantangan besar. Salah satunya adalah akses pembiayaan yang sangat terbatas. 

Berdasar CPA Australia, sekitar 75% UMKM mengaku kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank. Selain itu, 59% pelaku UMKM juga mengungkap bahwa mereka membutuhkan dukungan modal untuk ekspansi.

Hal ini menyebabkan banyak pelaku UMKM yang terpaksa bergantung pada sumber pendanaan alternatif. Seperti pinjaman rentenir, yang tentu berisiko tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun